TEMPO.CO, Bekasi - Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kota Bekasi enggan meladeni tantangan duel Jawara Bekasi pimpinan Damin Sada. “Kami ingin suasana kondusif,” kata Kepala Divisi Investigasi GMBI Distrik Kota Bekasi, Delvin Chaniago, Rabu, 1 Februari 2017.
Menurut Delvin, pelaku penyerangan terhadap anggota Front Pembela Islam (FPI) ketika ada aksi di depan Markas Kepolisian Daerah Jawa Barat di Bandung pada Kamis, 12 Januari 2017, bukan anggota GMBI. “Sudah jelas pelaku penyerangan bukan dari GMBI,” kata Delvin.
Baca: Tantang Duel ke GMBI, Damin Sada: Yang Mati Langsung Dikubur
Delvin menambahkan, ajakan dari Damin Sada kepada GMBI merupakan salah alamat. Menurut Delvin, ketika sama-sama mengadakan aksi di Bandung, antara GMBI dan FPI terlihat akur. Delvin mencontohkan, anggota kedua kelompok memarkir kendaraan di tempat yang sama. Bahkan anggota GMBI sempat membantu anggota FPI mengambil sepeda motor. “Kami diajarkan untuk beradab saling membantu,” ujar Delvin.
Delvin mengajak Damin Sada sebagai seorang tokoh masyarakat atau sesepuh, sama-sama menciptakan suasana damai. “Kita semua saudara, sama-sama dari rahim ibu pertiwi,” ujar Delvin.
Baca juga: Rizieq Diperiksa Polisi, FPI Bentrok dengan Ormas di Bandung
Damin Sada pernah menjabat Kepala Desa Sriamur Tambun Utara era 1990-2006. Damin sempat mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, tapi gagal. Damin tercatat sebagai Ketua Paguyuban Pemangku Seni (Pangsi) Kabupaten Bekasi dan Paguyuban Bekasi-Banten.
ADI WARSONO