TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Daerah Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Novel Bamukmin mengaku, pihaknya tak ingin terprovokasi dengan teror bom molotov yang belakangan menyerang sejumlah sekretariat FPI. Hal itu dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif jelang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta mendatang.
"Kami enggak mau terprovokasi, saat ini biarlah. Biar situasi tetap kondusif. Namanya peneror kan pengecut cuma berani sembunyi-sembunyi kabur, namanya juga teror ngapain kita ladeni," kata Novel saat dihubungi, Rabu, 8 Februari 2017.
Baca : Polisi Buru Pelempar Molotov ke Sekretariat FPI Depok
Menurut Novel, pihaknya telah menyerahkan penyelidikan dan penyelesaian kasus itu pada pihak kepolisian. Ia pun berharap pelaku dibalik aksi teror ini segera tertangkap."Kami percaya dengan kepolisian bisa menegakkan ini semua, bisa mengatasi ini semua," kata dia.
Pada Rabu dini hari, 8 Februari, rumah sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Front Pembela Islam (FPI) Jakarta Barat Wawan Gunawan dilalap api. Diduga api berasal dari bom molotov yang dilemparkan oleh orang tak dikenal.
Sebelumnya, teror serupa juga terjadi di pos FPI yang berada di Pasar Rebo, Jakarta Timur dan kantor Dewan Pengurus Cabang Cimanggis, Depok. Kejadian tersebut tak menyebabkan korban jiwa.
INGE KLARA SAFITRI