TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak 71 dari 267 unit truk sampah Pemerintah Kota Bekasi rusak dan mangkrak, sehingga sehingga sebagian dari 1700 ton sampah per hari tidak terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sumur Batu, Bantargebang.
“Ini amat menganggu pengangkutan sampah,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Rabu, 8 Februari 2017.
Menurut Rahmat, setiap harinya sekitar 850 ton dari 1700 ton sampah tak bisa diangkut ke TPA Sumur Batu. “Solusinya, truk-truk yang rusak harus segera diperbaiki,” ujar Rahmat. Untuk itu, Rahmat meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi agar segera melakukan pengembangan workshop perbaikan truk.
Baca: Anggaran Kurang, 850 Ton Sampah Warga Bekasi Tercecer
Rahmat juga meminta agar ketersediaan suku cadang truk-truk tersebut, sehingga proses perbaikan tak memakan waktu yang lama. “Sejak lama saya meminta workshop ini dioptimalkan,” ujar Rahmat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Lutfi, mengatakan saat ini pemerintah memiliki 267 truk sampah, hanya saja yang beroperasi sebanyak 196, sisanya mengalami kerusakan.
Dengan jumlah armada yang ada, kata Jumhana, pihaknya hanya mampu mengangkut 50 persen produksi sampah warga Kota Bekasi. “Kami akan optimalkan workshop,” ujar Jumhana.
Kepala Bidang Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Dadang Mulyana, mengatakan pihaknya mendapatkan alokasi anggaran Rp 128 miliar atau sekitar 3 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi 2017 sebesar Rp 5,4 triliun. “Kami akan maksimalkan anggaran yang ada,” ujar Dadang.
Baca juga: Tiga Tempat Pembuangan Sampah di Bekasi Diusulkan Digabung
Sebab, ujar Dadang, anggaran tersebut bukan hanya untuk operasional pengangkutan sampah, melainkan juga untuk kebutuhan lain, seperti gaji pegawai harian lepas petugas kebersihan, dan perbaikan armada sampah rusak.
ADI WARSONO
