TEMPO.CO, Jakarta - Ruspendi, pria 50 tahun asal Cirebon, Jawa Barat, hanya duduk di salah satu sudut pagar pembatas Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Ia beristirahat tak lama setelah sampai untuk menjadi peserta aksi 112 pada Sabtu, 11 Februari 2017.
Untuk ke Jakarta, Ruspendi yang bekerja sebagai wiraswasta, harus merogoh koceknya sendiri. Dia menyewabus bersama 60 orang lainnya. "Saya yang penting ikhlas," kata dia di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu.
Baca Juga:
Baca : Aksi 112, Ini Tokoh-Tokoh yang Hadir
Tak sekali ini saja ia mengikuti aksi organisasi massa Islam ke Jakarta. Ruspendi juga mengikuti aksi pada Aksi Bela Islam 4 November 2016 dan 2 Desember 2016. "Saya tidak pernah absen, memang murni untuk dzikir," ujar dia.
Harapan Ruspendi sederhana. Ia hanya berharap agar hubungan antar umat Islam dan ulama semakin baik. "Jangan bertarung dan diadu domba hanya untuk politik," kata dia. Rencananya setelah salat subuh dan mendengar ceramah, dia berniat langsung pulang.
Baca : Antisipasi Aksi 112, KAI Alihkan 14 Perjalanan Kereta
Salah seorang santri asal Bekasi, Jawa Barat, juga berharap aksi ini bisa mempersatukan umat Islam. Dia rela datang lebih awal agar bisa mendapatkan tempat di dalam. "Kalau nunggu rombongan baru jalan jam 2," kata dia.
Aksi 112 adalah aksi yang digelar Forum Umat Islam dan gabungan berbagai ormas Islam yang akan merespons situasi politik Indonesia akhir-akhir ini menjelang pemilihan kepala daerah serentak. Aksi 112 diklaim akan diikuti lebih-kurang 100 ribu orang dari FUI, Front Pembela Islam dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia.
Massa yang datang dari berbagai daerah sudah memadati kawasan Masjid Istiqlal, bahkan setelah salat shubuh digelar. Nampak sejumlah tokoh turut hadir seperti Hatta Rajasa, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid, Arifin Ilham dan Opick, serta calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sandiaga Salahuddin Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
ARKHELAUS W.