TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah membahas pembangunan proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta tahap II. Rencana dia, pemerintah Jakarta akan membuat nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pembangunan proyek MRT tahap kedua ini pada Maret 2017.
Proyek MRT tahap II ini akan dibangun dengan rute Bundaran HI hingga Ancol. "Dulu kan Patung Kuda sampai Kampung Bandan, sekarang kami bangun koridor Patung Kuda, Kampung Bandan, dan Ancol," kata Saefullah di Balai Kota, Selasa, 14 Februari 2017.
Baca: Anggaran Proyek MRT Membengkak, Ini Sebabnya
Saefullah menuturkan pembangunan tahap II pada awalnya dibangun dari Bundaran HI sampai Kampung Bandan. Perpanjangan dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat menuju Ancol. Adapun studi yang sebelumnya hanya mengkaji sampai Kampung Bandan, akan diperbaiki untuk perpanjangan hingga Ancol.
Terkait dengan sumber pembiayaan, Saefullah mengatakan pihaknya masih akan menggunakan loan atau pinjaman. Pemerintah hanya tinggal membuat MoU antar-MRT Jakarta, pemerintah DKI Jakarta dengan Kementerian Keuangan untuk pinjaman. Rencana penandatanganan loan itu akan ditandatangani pada Maret nanti.
"Kalau itu sudah, nanti dia (uang itu) langsung menjadi bagian dari APBD kita di 2018, masuk dan saat ini," kata Saefullah.
Adapun pinjaman yang dipakai pada pembangunan MRT tahap I sudah mulai dibayarkan pada pekan depan dengan cara diangsur sepanjang tahun ini. Persoalannya, arus kas MRT Jakarta terganggu. Saat ini, BUMD milik pemerintah itu mengalami kekurangan uang sehingga pinjaman harus segera ditandatangani. Meski begitu, MRT Jakarta tidak membayar denda.
"Enggak ada urusan denda. Yang kemarin normal sesuai kontrak pertama, besok kami kontrak kedua untuk fase kedua. Jadi enggak ada denda-denda. Tahun ini dia butuh yang sangat mendesak Rp 1,4 triliun karena untuk di fase mana sudah perlu sesuai cashflow," ujar Saefullah.
LARISSA HUDA