TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang menggenangi SMA Negeri 8 Jakarta sudah mulai surat Kamis siang, 16 Februari 2017. Sebelumnya, ketinggian air bisa mencapai 70 sentimeter atau setinggi paha orang dewasa.
"Sudah mulai surut," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMAN 8 Jakarta Teguh Prianto kepada Tempo, Kamis. Teguh mengatakan ketinggian air saat ini sudah surut menjadi setinggi lutut.
Baca : SMAN 8 Bukit Duri Banjir, Sekolah Diliburkan
Pihak sekolah dibantu oleh petugas dari Dinas Tata Air, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pemadam Kebakaran sedang melakukan pembersihan di ruangan yang sudah mulai surut. "Air juga masih disedot agar lebih cepat surut," ujarnya. Mengingat kondisi sekolah ini berada di daerah cekungan sehingga air lambat mengalir.
Meski begitu, Teguh belum bisa memastikan apakah besok kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan kembali. "Lihat kondisi," ujarnya. Akibat banjir hari ini, sekolah terpaksa meliburkan para siswanya dari aktivitas belajar mengajar.
Banjir yang datang sejak dini hari itu sempat merendam sejumlah ruangan hingga 70 sentimeter, mulai dari ruang kelas, ruang Sasana Krida, OSIS, Komite Sekolah, kantin dan piket. Masjid sekolah juga terendam sedalam 15 cm.
Air yang menggenangi sekolah berasal dari luapan sungai Ciliwung. Air sungai meluap akibat limpasan air dari hulu sungai yang semalam diguyur hujan deras. Bendung Katulampa di Bogor sempat menunjukkan posisi siaga dua.
Dinas Tata Air DKI Jakarta mengakui jika sekolah itu akan tetap banjir selama normalisasi sungai Ciliwung belum selesai. Saat ini, progres pengerjaan normalisasi dan pemasangan sheet pile sepanjang 19 kilometer baru rampung 40 persen karena terhambat persoalan lahan.
NINIS CHAIRUNNISA