TEMPO.CO, Bekasi - Seorang ibu rumah tangga di Kota Bekasi, Jawa Barat, bersama dengan empat anaknya nekat menyusul suaminya yang bergabung dengan simpatisan ISIS di Suriah. Akibatnya, perempuan berinisial NW, 37 tahun, ditangkap otoritas keamanan di Turki sebelum menyeberang ke negeri Syam tersebut.
Juru bicara Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing mengatakan, NW bersama dengan anaknya, masing-masing MF, 10 tahun, S (7), A dan AZ yang masih balita. "Mereka berangkat untuk menuju Suriah pada April 2016 lalu berbekal uang Rp 50 juta hasil penjualan perhiasan dan tabungan," kata Erna, Rabu, 22 Februari 2017.
Baca: Hindari Peretas dan Ditangkap, ISIS Berinteraksi via Darkweb
Ia mengatakan, NW berangkat ke sana untuk menyusul suaminya yang berada di Suriah. NW terlebih dahulu berdiam di Turki menunggu instruksi dari suaminya melalui sambungan telepon. Setelah tiba di Turki NW memberikan kabar bahwa telah berada di Turki bersama dengan empat anaknya. "NW berangkat tanpa sepengetahuan orang tuanya," kata Erna.
Di sana, kata Erna, NW tinggal di sebuah apartemen dengan harga sewa sebesar 500 sampai dengan 800 lira. Selama berada di Turki NW hanya menunggu kabar dari suaminya dan tidak kemana-mana. Namun, setelah beberapa bulan berada di Turki tak kunjung mendapatkan kabar dari suaminya untuk berangkat ke Suriah. "Pada bulan Januari 2017 NW digerebek oleh polisi dan dibawa ke kantor polisi Turki untuk dikembalikan ke Indonesia," kata dia.
Baca Juga:
Keterangan NW, kata Erna, bahwa suaminya berada di Suriah sejak 2015 lalu. Berdasarkan pengakuan NW, suaminya sempat mengajak, namun ditolaknya. Adapun, sejumlah bujuk rayu suaminya tak pernah didengarkan. "Suaminya berangkat ke Suriah sendirian tanpa sepengetahuan NW," kata Erna.
Baca: Bergabung dengan ISIS, Bekas Pemain Futsal Belgia Tewas di Suriah
Walhasil, keluarga NW marah mengetahui hal tersebut. Sebab, istri dan empat anaknya ditinggalkan di rumah. Setelah kepergian suaminya, NW hanya bisa bersedih, dan harus mengurus empat anaknya yang masih kecil-kecil. "Selama menikah, perilaku suaminya normal saja, tidak ada masalah. Namun, setelah dua tahun mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan ISIS," kata NW kepada Erna.
Setelah dipulangkan oleh Anggota Densus 88 pada Selasa, 21 Februari 2017, kata dia, NW ingin kembali ke rumahnya di Perumahan Dukuh Zamrud, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, dan berkumpul dengan orang tuanya, serta ingin menyekolahkan anak-anaknya. "NW ingin kembali bekerja di Indonesia, dengan hidup normal seperti sedia kala," ujar Erna.
ADI WARSONO