TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yunus S. Suwarinoto mengatakan peningkatan intensitas curah hujan di Jakarta diprediksi masih akan terjadi setidaknya sepanjang pekan ini. Hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota kemarin lantaran adanya area konvergensi atau pertemuan angin tepat di sekitar wilayah Jakarta, khususnya bagian utara.
Fenomena tersebut membuat pertumbuhan awan hujan menjadi sangat kuat, yang ditandai dengan banyaknya awan cumulonimbus. "Aktivitas awan cumulonimbus inilah yang menyebabkan hujan lebat disertai kilat dan petir," kata Yunus, kemarin.
Badan Meteorologi mencatat, hujan yang turun di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi kemarin tergolong sedang sampai lebat dengan intensitas 20-100 milimeter per hari. Curah hujan tertinggi terjadi di Kemayoran, Jakarta Pusat dan Kelapa Gading, Jakarta Utara dengan 180 milimeter per hari dan 145,4 milimeter per hari.
Baca: Hujan Masih Turun di Jabodetabek, Begini Analisis BMKG
Menurut Yunus, curah hujan yang tinggi ini tergolong wajar karena beberapa wilayah Indonesia masih mengalami musim hujan. Namun jumlah hujan pada Februari 2017 diperkirakan akan lebih besar dibanding musim hujan pada Februari 2015.
Pakar cuaca dari Institut Teknologi Bandung Armi Susandi juga menilai curah hujan di Jakarta dan sekitarnya kemarin tergolong normal. Puncak musim hujan di Jakarta sekarang pun sudah lewat masanya. "Puncaknya bergeser ke sepuluh hari pertama Februari," katanya.
Armi memperkirakan musim hujan di Jakarta berakhir pada Maret mendatang. Meski begitu, ia memperingatkan potensi banjir Jakarta berikutnya. "April itu akan menjadi puncak pertama musim hujan di Bogor, sehingga berpotensi banjir kiriman," katanya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan curah hujan yang tercatat kemarin lebih rendah ketimbang hujan yang menyebabkan banjir di Jakarta pada 2007, 2013, dan 2014. Saat itu intensitasnya mencapai 200-350 milimeter per hari. “Intensitasnya belum sangat lebat,” ujarnya.
Simak: Atasi Banjir di Puncak Musim Hujan, Ini Jurus-jurus Djarot
Efek banjir terparah akibat hujan kemarin berada di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan banjir di wilayah itu lantaran jebolnya tanggul Kali Sunter di Villa Bukit Nusa Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat. “Yang kami khawatirkan itu kawasan sepanjang Kali Ciliwung, kejadiannya malah di Kali Sunter,” kata Teguh saat meninjau lokasi banjir di Cipinang Melayu.
Teguh mengatakan tanggul yang jebol ditambal bronjong batu kali untuk sementara. Ia menargetkan pengerjaannya yang sempat terhenti kemarin akan rampung pekan ini. “Kami punya material dan tenaga, cuma tinggal alamnya saja," katanya.
INGE KLARA S. | LANI DIANA | ANWAR SISWADI | LINDA HAIRANI