TEMPO.CO, Bekasi - Atap dua kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, ambruk, Selasa, 28 Februari 2017. Akibatnya, puluhan siswa yang tengah mengikuti kegiatan belajar-mengajar tertimpa runtuhan material bangunan.
"Kejadian sekitar pukul 08.15," kata juru bicara Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Kunto Bagus, Selasa. Sedikitnya 28 siswa menjadi korban. Saat ini, ucap Kunto, mereka telah mendapatkan perawatan medis di pusat kesehatan masyarakat setempat. "Semua korban dirawat jalan."
Menurut dia, semua korban terluka akibat tertimpa benda yang jatuh dari atas, seperti genting, baja ringan, dan asbes. Kejadian itu cukup mengejutkan dan membuat histeris seisi ruang kelas jurusan IPS 2 dan IPS 3. "Guru dan murid sama-sama membantu evakuasi korban," ujar Kunto.
Demi keamanan, kepolisian pun meminta pihak sekolah menghentikan kegiatan belajar-mengajar di bangunan sekolah yang dua atapnya runtuh. "Dikhawatirkan akan merembet, karena menyangkut nyawa manusia," tutur Kepala Polres Metro Bekasi Komisaris Besar Asep Adi Saputra.
Terkait dengan penyebab runtuhnya atap itu, Asep mengatakan kepolisian masih melakukan penyelidikan. Adapun lokasi kejadian sudah dipasang garis polisi untuk memudahkan penyidik. "Atap terbuat dari baja ringan dan genting biasa," ucapnya.
Muhammad Saleh, 36 tahun, penduduk setempat, menuturkan atap sekolah jatuh secara tiba-tiba. "Tiba-tiba ada suara ‘brak’, kemudian terdengar suara jeritan tangis dari sekolah," ujar petani tambak ini. Padahal saat itu cuaca cerah.
ADI WARSONO