TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan lokasi sementara --biasa disingkat loksem-- pedagang bubur di kawasan Jalan Barito, Jakarta Selatan, yang baru direvitalisasi. Tempat itu dibangun menggunakan dana corporate social responsibility dari Teh Pucuk Harum PT Mayora Indah.
"Dengan adanya loksem seperti ini tentunya mereka bisa berdagang dengan aman," kata Djarot saat memberi sambutan di loksem bubur Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Maret 2017.
Djarot berharap lokasi sementara itu ditata sebagus mungkin dan pedagang terus meningkatkan kualitas makanannya. Ia ingin tempat berjualan bubur Barito menjadi tujuan wisata kuliner di Jakarta Selatan. Apalagi Jakarta Selatan memiliki 72 loksem dan angka ini adalah yang terbanyak dibanding wilayah lain.
Baca: Djarot Ajak Pengusaha Gedung Patungan Beli Mobil Damkar
Wakil Gubernur DKI itu mengaku senang dengan makin bertambahnya pedagang yang masuk loksem dan terdata. Sebab, kata dia, masih ada sekitar 62 ribu pedagang kaki lima yang belum tertata. Sedangkan kaki lima yang sudah masuk loksem baru sekitar 27 ribu pedagang.
Djarot telah meminta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah DKI dan Pemerintah Kota menggandeng perusahaan swasta untuk menata kaki lima di Jakarta. "Jangan rugi bantu masyarakat kecil. Tidak akan rugi. Lebih baik bikin sebanyak-banyaknya," ujarnya.
Djarot juga meminta agar lahan kosong dimanfaatkan untuk menampung kaki lima. Dengan memberikan tempat bagi pedagang makanan, ia melanjutkan, bisa memunculkan potensi wisata kuliner yang banyak dicari orang. Selain itu, pedagang di loksem hanya perlu membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per hari. "Kalau liar, premannya yang mahal. Saya minta tolong Pak Irwansyah cari lokasi lain, kita cari sebanyak mungkin agar PKL tertampung," katanya.
Nanang Siswanto, Marketing Manager Teh Pucuk Harum, mengatakan tujuan pihaknya merevitalisasi kawasan bubur Barito itu agar 22 pedagang memiliki tempat yang layak dan rapi untuk berjualan. "Kami ingin memberikan andil jiga sebagai salah satu wujud terima kasih kami kepada konsumen dan pedagang," kata Nanang.
FRISKI RIANA