Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Loksem Bubur Ayam Barito, Dulu Hanya Beratap Terpal  

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Suasana loksem bubur Barito yang baru direvitalisasi dengan dana CSR Teh Pucuk Harum PT Mayora Indah, di Kebayoran Baru, Jakarta, 1 Maret 2017. TEMPO/Friski Riana
Suasana loksem bubur Barito yang baru direvitalisasi dengan dana CSR Teh Pucuk Harum PT Mayora Indah, di Kebayoran Baru, Jakarta, 1 Maret 2017. TEMPO/Friski Riana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lokasi sementara --biasa disingkat loksem-- pedangang bubur Barito terlihat mentereng. Lokasi itu menjadi tempat penampungan resmi kaki lima di kawasan di Jalan Gandaria Tengah III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat baru meresmikan tempat itu Rabu, 1 Maret 2017.

Terpal berwarna oranye tak lagi menghiasi lapak pedagang bubur ayam Barito, di Jalan Gandaria Tengah III  yang berdiri sejak 1992. Atapnya sudah diganti dengan aluminium dan terlihat lebih kokoh. "Dulu pakai terpal, buka-tutup gitu. Kalau ini sudah permanen, lebih memudahkan," kata Yanti, pedagang bubur ayam Barito, kepada Tempo.

Wanita 45 tahun itu merasa bersyukur lapak dagangannya sudah lebih rapi dan bagus. Bahkan, ia kini memiliki etalase hingga meja dan bangku yang baru. Ia berharap tampilan lapak barunya dapat memberikan keuntungan semakin banyak. "Karena jadi bersih dan rapi. Semoga ke depannya lebih maju lagi," kata dia.

Yanti biasa menjual 1.000-1.500 porsi bubur ayam dalam sehari. Ia buka setiap pukul 3 sore dan biasanya tutup pada pukul 9 malam. Saat Tempo mengunjungi lokasi bubur ayam itu, nampak sejumlah pengunjung menyantap bubur yang khas dengan menu telur ayam kampung mentahnya itu, pada pukul 5 sore.

Baca: Djarot Resmikan Loksem Pedagang Bubur Barito

Yusuf, misalnya, yang sedang makan bubur favoritnya itu. Ia mengaku cukup sering mampir di kawasan itu hanya untuk menyantap bubur. Padahal, ia tinggal di kawasan Petojo, Jakarta Pusat. "Di sini makanannya enak. Favorit
banget," kata pria 23 tahun itu.

Melihat tampilan lapak bubur ayam Barito yang berubah, Yusuf mengaku lebih nyaman karena atapnya sudah lebih bagus. Meski begitu, ia berharap ada lahan parkir tersedia di sana. Sebab, kendaraan yang terparkir harus memakai jalan dan cukup membuat macet. "Tidak ada sarana parkir yang layak."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lain lagi dengan Anton, yang baru pertama kalinya mampir makan di bubur ayam Barito. Pria 31 tahun asal Semarang itu mengaku kurang nyaman dengan jarak setiap bangku. "Kurang luas, sempit," tutur Anton sambil memperlihatkan punggungnya yang menempel pada punggung pengunjung di belakangnya.

Wajah baru tersebut merupakan hasil penataan yang dilakukan Teh Pucuk Harum PT Mayora Indah. Melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan, lapak bubur ayam Barito dan 21 dagangan lainnya diperbarui tanpa harus mengeluarkan uang. Para pedagang hanya diwajibkan membayar uang retribusi sebesar Rp 3.000 setiap harinya.

Sebanyak 40 meja dan 80 kursi yang dipenuhi gambar merk minuman kemasan itu disediakan dan tertata rapi. Marketing Manager Teh Pucuk Harum, Nanang Siswanto menuturkan ingin memberikan andil sebagai wujud terima kasih kepada konsumen dan pedagang. Pihaknya merasa bersyukur diberi kesempatan oleh pemerintah DKI untuk merevitalisasi tempat kuliner legendaris itu.

Waktu pengerjaannya hanya memakan dua bulan. Nanang mengaku sengaja mempercepat pekerjaannya agar segera ditempati para pedagang. Meski membiayai seluruh proyek revitalisasi itu, Nanang mengatakan tetap mendapat keuntungan. "Kami senang bantu mereka. Dirapikan, ada branding kami itu keuntungan buat kami. Kami mau memberikan win-win solution," ujar Nanang.

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

23 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

42 hari lalu

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Ketua paguyuban pedagang atau pemilik usaha kuliner olahan daging anjing Agus Triyono memberikan pernyataan kepada wartawan di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 20 Januari 2024. Para pedagang berharap ada solusi bagi mereka terkait rencana pengaturan atau pelarangan peredaran daging anjing di Kota Solo. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.


Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Beberapa pedagang kaki lima atau PKL di Pintu Barat JIS berusaha meraup rezeki dari para penonton pertandingan Piala Dunia U-17 pada Sabtu malam, 18 November 2023. TEMPO/NOVALI PANJI.
Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).


Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Ilustrasi Warung Pecel Lele. Tempo/Fardi Bestari
Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?


Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Seorang siswa berkebutuhan khusus di Kota Tangerang Selatan akhirnya bisa mendapat tempat PKL, Senin 6 November 2023. Foto: Istimewa
Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.


Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Pedagang kuliner di Jalan Skanda depan kampus ITB, Sabtu 30 September 2023. (TEMPO/Anwar Siswadi)
Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.


Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.


Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

7 Agustus 2023

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.


Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

2 Juni 2023

Wisatawan mengunjungi kawasan Pantai Padang di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa 3 Mei 2022.  Pantai Padang menjadi tujuan wisata favorit bagi warga dan perantau saat libur lebaran di kota itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

Di kawasan Pantai Padang, memang berdiri tenda-tenda semi permanen milik pedagang.