Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Pasukan Oranye: Nongol Jadi Hitam

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
PPSU DKI atau pasukan oranye, membersihkan jalanan di kawasan Senen, Jakarta, 23 Januari 2017. Calon petugas PPSU harus menjalani tes tertulis, tes kesehatan, wawancara, melengkapi syarat administrasi, NPWP serta mempunyai fisik yang prima. ANTARA/Yudhi Mahatma
PPSU DKI atau pasukan oranye, membersihkan jalanan di kawasan Senen, Jakarta, 23 Januari 2017. Calon petugas PPSU harus menjalani tes tertulis, tes kesehatan, wawancara, melengkapi syarat administrasi, NPWP serta mempunyai fisik yang prima. ANTARA/Yudhi Mahatma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mukminin, 32 tahun, lebih memilih berseragam oranye sebagai petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Ia rela melepaskan mata pencarian sebelumnya sebagai pedagang soto dan memilih bekerja setiap pukul 07.00-15.00 WIB.

"Saya tidak pernah menyesal atas pilihan saya. Saya cuma kepingin kampung saya bersih. Kalau bukan saya siapa lagi?” ujar Mukminin saat berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota, Kamis, 2 Maret 2017.

Sehari-hari, Mukminin bekerja membersihkan sampah, mencabut rumput liar, melepas stiker atau tempelan, menyingkirkan dahan pohon yang jatuh, hingga kabel yang menghalangi jalan. Ayah dua anak ini akan dengan sigap membereskan masalah pada prasarana dan sarana umum yang mengganggu warga Jakarta.

"Bagi saya kehujanan atau kebasahan bukan masalah. Asal dikerjakan dengan ikhlas dan lapang dada. Soal penyakit dan usia sudah ada yang atur," ujar Mukminin.

Hal serupa juga dirasakan Slamet Budi Mulya, 45 tahun, saat menjalankan tugasnya. Budi, sapaan warga Kelurahan Keagungan, Jakarta Barat, itu mengatakan ia selalu 'berubah warna' setiap kali pulang ke rumah setelah membersihkan jalan.

"Saya sudah biasa, saat bersihkan saluran, pas nongol jadi hitam. Bajunya (seragam) enggak kelihatan oranye kembali. Tapi kami tetap terlihat semangat," ujar Budi.

Budi mengatakan dukungan masyarakat terhadap kebersihan membuat dia bertahan untuk membersihkan sudut-sudut Jakarta. Ia ingin menjadi bagian dari sosok yang memperindah Kota Jakarta. Setiap kali seragam oranye miliknya berubah, Budi mengaku tak segan-segan mandi di kali untuk membersihkan diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lain halnya dengan Mulyadi yang bekerja sebagai petugas harian lepas dari (PHL) Dinas Sumber Daya Air (SDA) atau yang dikenal sebagai pasukan biru. Ia sehari-hari menjaga ketinggian air waduk, kali, dan sungai. Ia berkewajiban untuk memastikan saat air naik tidak menggenang di Jakarta.

"Saya biasanya lihat saluran air. Jika ada yang tersumbat, saya langsung turun ke sana mengecek penyebab sumbatan itu," ujar Mulyadi.

Melihat ular sanca bukanlah hal yang baru bagi Mulyadi. Bahkan, ia tidak terkejut melihat hewan melata sepanjang empat meter itu. Mulyadi mengaku panik saat pertama kali melihat ular, tapi ia jadi terbiasa karena sudah empat kali melihat kejadian serupa.

Tak hanya ular, Mulyadi juga kerap menjumpai hewan melata seperti biawak di kawasan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Selama ini, Mulyadi mengaku menikmati pekerjaannya. Menurut dia, membantu warga Jakarta menjaga kebersihan dan keamanan dari bencana banjir merupakan ibadah.

"Saya sudah biasa dimarahi warga setempat karena rumahnya kebanjiran. Rumah mereka banjir, saya yang dimarahi," ujar Mulyadi.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.


Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Sebuah crane ambruk menimpa rumah di Jalan Gelindra RT 01 RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018. Rumah korban, Husin, 56 tahun, hancur. Husin dan tiga anggota keluarganya mengalami luka-luka. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.


Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Pembebasan salah satu lahan sengketa oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta pemilik lahan, Mahesh, di area proyek pembangunan Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan. 20 Oktober 2017. Tempo/Zara
Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.


Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Suasana pembangunan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018. PD Pembangunan Sarana Jaya akan mulai mengfungsikan Skybridge Tanah Abang pada esok hari, Senin, 15 Oktober 2018. ANTARA/Reno Esnir
Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini


DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

Truk kapasitas 12 ton milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut sampah di TPS Muara Baru, Penjaringan, yang menggunung usai kisruh dana hibah Bekasi, Senin 22 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi
DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).


Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan pencanangan Fasilitas Pengolahan Sampah dalam Kota (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, Minggu, 20 Mei 2018. TEMPO/Syafiul Hadi
Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.


Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Warga rusun Tambora mengambil air tanah karena mengalami kesulitan air bersih di Rumah Susun Tambora II di Jakarta, Senin (17/12). Warga rusun Tambora mengeluhkan selama sebulan terakhir mengalami kesulitan air bersih untuk konsumsi sehari-hari. TEMPO/Tony Hartawan
Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.


Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.


Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Aktivis Koalisi Pejalan Kaki melakukan aksi Tamasya Trotoar Kita di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu, 24 Juni 2018. Aksi menyusuri jalanan Ibu Kota tersebut untuk mengkritisi fungsi trotoar yang banyak digunakan sebagai tempat parkir kendaraan dan berdagang. ANTARA/Puspa Perwitasari
Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.


Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Ilustrasi banjir Jakarta. TEMPO/Ary Setiawan
Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.