TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah membahas rencana pembangunan rumah susun di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Pembahasan dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil hari ini.
Menara rumah susun tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 21 hektare. “Jadi, ada tanah Perumnas di sana seluas 21 hektar yang kami ingin menjadi model," ujar Menteri Agraria Sofyan Djalil di kantornya, Jumat, 3 Maret 2017.
Dalam rapat sebelumnya bersama Ahok, Sofyan mengatakan di atas lahan tersebut, pemerintah akan membangun 34 menara rumah susun. Tempat tersebut akan dijadikan model perumahan bagi luar daerah DKI Jakarta. "Banyak lagi tanah negara bisa digarap dengan pola ini. Untuk itu, kami memerlukan dukungan dari Gubernur DKI Jakarta," ujar Sofyan.
Sementara itu, Ahok mengatakan untuk realisasi rumah susun tersebut masih memerlukan beberapa langkah awal. Salah satu langkah awalnya seperti memastikan tempat penampungan warga rusun yang masih tinggal di lokasi lama tersebut.
Ahok mengatakan pihaknya mau tidak mau harus meminjam wisma atlet di Kemayoran. "Kami musti pinjam wisma atlet dulu. Nanti juga masih dibicarakan dana bangunnya. Ada kepres juga. Nanti Pak Menteri (Sofyan) akan lampirkan ke presiden," ujar Ahok.
Adapun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sifatnya akan membeli rumah susun tersebut. Kemudian, setiap unit itu akan dijual bagi aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki gaji di atas Rp 10 juta dengan tipe 36. "Mereka bisa cicil apartemen tipe 36 itu. Nah, orang yang gaji Rp 3 juta lebih enggak bisa beli, kami inkubator saja. Akan kami subsidi dia dulu," ujar Ahok.
Untuk tahap awal, kata Ahok, warga yang tinggal di rumah susun tersebut harus dipastikan bersedia dipindahkan atau menyewa di tempat lain. Pembangunan rusun tersebut dinilai penting lantaran 32 tower rumah susun yang lama sudah tidak layak lagi.
Bangunan lama itu nantinya akan dibongkar dan dibangun ulang. "Kami akan sosialisasi dulu. Lahannya, kami akan pakai 32 tower rusun lama, yang sudah sangat buruk dia ounya kondisi. Jadi kami tawarkan dia mau enggak tipe 36? Lebih besar ukurannya, tapi kamu mesti pake uang sendiri," ujar Ahok.
LARISSA HUDA