TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yunus S. Swarinoto mengatakan terjadi peningkatan hujan dan gelombang tinggi di Indonesia hingga esok hari.
Penyebab kejadian itu adalah siklon tropis Blanche, fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dan seruakan udara kering dari perairan sebelah barat Australia, yang kini berada di selatan Jawa.
Yunus menjelaskan, pusat tekanan rendah yang teridentifikasi di Laut Arafuru bagian utara tumbuh menjadi siklon tropis Blanche, kemarin, Ahad, 5 Maret 2017, pukul 13.00 WIB di perairan sebelah barat Darwin, Australia.
Baca juga: Hujan Akhir Pekan, Jakarta Diminta Waspada Banjir Kiriman
“Kecepatan angin di dekat pusat siklon tropis Blanche saat ini mencapai 75 kilometer per jam dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 992 hPa,” kata Yunus seperti dikutip dari laman resmi BMKG, Senin, 6 Maret 2017.
Siklon tropis Blanche ini diperkirakan bergerak menuju barat daya mencapai wilayah Kalumburu, Australia Barat, hari ini, sekitar pukul 13.00 WIB. Keberadaan siklon tropis Blanche ini, ujar Yunus, berdampak tidak langsung berupa peningkatan hujan dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia.
Sementara itu, fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dengan intensitas sedang tengah melintasi Sumatera dan membuat curah hujan di wilayah itu meningkat. “MJO diperkirakan terus bergerak ke timur dengan intensitas melemah,” tutur Yunus.
Batas seruakan udara kering dari perairan sebelah barat Australia saat ini berada di perairan sebelah selatan Jawa, dengan intensitas lemah. Kondisi ini diperkirakan masih akan stabil hingga esok.
Yunus menuturkan, hingga esok hari, keberadaan siklon tropis Blanche, MJO, dan seruakan udara kering mengakibatkan adanya potensi hujan lebat disertai kilat/petir ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Lalu di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Simak juga: BMKG Peringati Cuaca Buruk di Jakarta dan Sekitarnya
Sedangkan potensi angin kencang berdurasi lama dan/atau puting beliung berdurasi singkat dapat terjadi di Kalimantan Selatan, pesisir selatan Kalimantan Tengah, pesisir timur Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, baliho dan papan iklan yang bisa jatuh, serta jalan licin.
AHMAD FAIZ | BMKG