TEMPO.CO, Jakarta - Protes atas beroperasinya angkutan online oleh sopir angkutan kota Tangerang kemarin berujung bentrok. Sopir angkutan kota mencegat setiap taksi dan ojek online yang lewat dan memaksa menurunkan penumpang mereka.
"Saya sampai tiga kali ganti ojek online karena dihadang terus oleh para sopir angkot," ujar Otis, 37 tahun, salah seorang penumpang ojek online, kepada Tempo, Rabu, 8 Maret 2017.
Otis mengaku menggunakan jasa ojek online Grab dari rumahnya di kawasan Cirendue, Ciputat, Tangerang Selatan, ke Pengadilan Negeri Tangerang di Kota Tangerang. Namun sesampainya di Ciledug, ojek online yang ditumpanginya dihadang dan dipaksa berhenti oleh para sopir angkot yang sedang mogok. "Saya terpaksa turun dan kembali memesan Go-Jek," katanya.
Baca: Angkot Mogok, Dishub Tangerang Janji Tertibkan Angkutan Online
Namun, tak lama berjalan, Otis kembali dihadang. "Saya pesan lagi dan yang terakhir saya meminta agar pengendara ojek online tidak memakai atribut ojek online. Saya sampai ke Pengadilan setelah tiga jam perjalanan," ujarnya.
Protes terhadap angkutan online yang dilakukan ratusan sopir angkot di Kota Tangerang sepanjang hari kemarin menyebabkan banyak warga Kota Tangerang telantar. Tak ada angkutan umum yang beroperasi. Warga juga kesulitan memesan angkutan online karena banyak aksi sweeping. "Taksi dan ojek online-nya takut, jadi saya enggak bisa pesan," kata Dewi Agustin, warga Ciledug.
JONIANSYAH HARDJONO
Video Terkait:
Ojek Online dan Sopir Angkot Tangerang Konvoi Bareng, Ini yang Terjadi
Korban Pengeroyokan Ojek Online Dirawat Intensif
Dendam, Sengaja Tabrak Ojek Online, Sopir Angkot Ini Diciduk