TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan berencana meminta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk membeli semua trayek dan bus-bus milik mereka. Sebab, ia menilai Transjakarta telah menguasai seluruh rute bus di Ibu Kota.
"Kami sarankan begitu, karena Transjakarta memasukkan kendaraannya pada rute-rute existing operator," kata Shafruhan saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Maret 2017.
Menurut Shafruhan, pengusaha angkutan umum saat ini kewalahan bersaing dengan Transjakarta. Dengan harga yang disubsidi pemerintah, masyarakat bisa mendapatkan fasilitas pelayanan yang memenuhi klasifikasi. Dibanding dengan bus-bus lama, masyarakat tentu memilih Transjakarta.
Shafruhan mengatakan pelayanan dari pemerintah melalui Transjakarta bertujuan bagus. Namun, cara Transjakarta menguasai semua rute di Ibu Kota dianggap bisa mematikan pengusaha angkutan penumpang. "Trayek sudah tidak dimiliki angkutan umum, padahal kunci pendapatan angkutan umum itu ada di trayek, nilai jualnya ada di trayek," kata Shafruhan.
Permasalahan kedua, kendaraan yang terintegrasi dengan Transjakarta, misal Kopaja, dioperasikan di rute-rute existing Kopaja yang belum terintegrasi dengan Transjakarta. Shafruhan menerangkan hal ini akan membenturkan Kopaja dengan anggota-anggotanya. "Ini bisa memecah belah," ujar dia.
Seharusnya, kata Shafruhan, Transjakarta berkoordinasi dengan pengusaha angkutan umum saat ingin menentukan rute. Namun selama ini Transjakarta selalu menentukan rutenya sendiri tanpa melibatkan pengusaha lain.
Shafruhan belum tahu berapa harga yang akan ia tawarkan kepada Transjakarta untuk membeli semua trayek dan busnya. Namun, ia mengatakan pembelian itu harus mendapatkan persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta lebih dulu.
MAYA AYU PUSPITASARI