Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelajar yang Tawuran di Bekasi Kebanyakan dari Keluarga Miskin

image-gnews
Para siswa yang tertangkap saat tawuran dirilis di Polda Metro Jaya, Jum'at (20/4). Polisi mengamankan 73 siswa dari 2 sekolah di Bekasi dan 1 sekolah di Jakarta Barat. Tempo/Tony Haratawan
Para siswa yang tertangkap saat tawuran dirilis di Polda Metro Jaya, Jum'at (20/4). Polisi mengamankan 73 siswa dari 2 sekolah di Bekasi dan 1 sekolah di Jakarta Barat. Tempo/Tony Haratawan
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kota Bekasi menemukan fakta bahwa mayoritas pelaku tawuran pelajar dari golongan masyarakat kurang mampu yang tinggal di kawasan kumuh dan padat penduduk.

Warga yang tinggal di kawasan itu cenderung tak memikirkan masa depannya.  "Orang tua cenderung abai dengan kondisi pendidikan anak, karena memikirkan kebutuhan keluarga," kata Ketua KPAI, Kota Bekasi, Syahroni, Senin, 13 Maret 2017.

Baca juga: Polisi Bekuk Pelaku Tawuran yang Sebabkan 2 Pelajar Bekasi Tewas

Kesimpulan KPAI Bekasi didasarkan dari hasil survei terhadap pelaku tawuran pelajar di kota tersebut. Termasuk tawuran sepanjang Sabtu, 11 Maret 2017,  yang menewaskan dua pelajar di dua lokasi berbeda.

Syahroni menjelaskan pihaknya melakukan observasi untuk mengetahui latar belakang keluarga, perekonomian, serta lingkungan tempat tinggal pelaku.

Ia mengatakan, anak yang tinggal di kawasan kumuh dan pemukiman padat, rata-rata pesimis dengan masa depan. Menurut dia, menjadi seorang preman yang disegani lebih mudah ketimbang mengejar cita-cita melalui pendidikan. "Orang tua saya susah, apalagi saya," kata Syahroni menyebutkan orientasi anak-anak tersebut.

Karena itu, kata dia, dengan premanisme anak-anak tersebut lebih bangga, karena mereka sendiri menganggap dapat memperlihatkan jati dirinya. "Termasuk kebiasaan merokok, bagi mereka sudah menjadi hal biasa, bukan tabu lagi," kata dia.

Syahroni mengatakan, persoalan tersebut menjadi perhatian serius. Pihaknya akan menerjunkan tim untuk mendata pelajar yang tinggal di kawasan kumuh dan padat penduduk dengan kondisi perekonomian di bawah rata-rata.

"Pendekatan terhadap pelajar dengan tingkat ekonomi bawah, menengah, atas, cukup berbeda," kata Syahroni.

Menurut dia, harus ada motivasi khusus untuk menciptakan optimisme bagi pelajar yang berasal dari kalangan warga kurang mampu, dengan tingkat sumber daya manusia keluarganya di bawah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak cukup keluarga, semua ikut andil untuk mencerdaskan anak-anak ini," kata dia.

Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara bahwa para pelaku tawuran tampak tak begitu menyesali perbuatannya. "Saya tanya kondisi korban, mereka mengaku tidak tahu," ujar Hero.

Simak juga: Ahok Minta Sekolah Tegas, KPAI: Sebab Skorsing Apa

Adapun, ketika diperlihatkan foto korban yang tewas, para pelaku hanya mengangguk. Ketika ditanya apakah kasihan apa tidak terhadap korban, mereka hanya menjawab "Kasihan sih Pak". "Hanya sebatas itu saja jawabannya," ujar Hero.

Untuk mengantisipasi tawuran, kata dia, kepolisian sudah memetakan seluruh sekolah baik negeri maupun swasta muali dari SMP, SMK/SMA di Kota Bekasi yang pelajarnya rawan tawuran.

"Kami akan menggelar razia secara intensif," kata Hero.

Tawuran pecah di Jalan Cut Mutia, Kecamatan Rawalumbu, pada Sabtu, 11 Maret 2017. Seorang pelajar Oliver Vito dari SMP Negeri 46, tewas terkena sabetan celurit. Dalam kasus itu, polisi meringkus tiga tersangka, antara lain RA, 16 tahun, RM (16), dan YP.

Sementara itu, tawuran di Jalan Ratna, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi menewaskan pelajar SMK Malaka Jaya, Edi Gilang Febriyanto. Dalam kasus itu, polisi meringkus mantan pelajar dari SMK Bina Insan Kamil, Indra Lesmana yang menjadi eksekutor ketika tawuran.

ADI WARSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

8 hari lalu

Baladhika Karya Nofel Saleh Hilabi (kanan), 23 Februari 2016. Tempo/Ghoida Rahmah
Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.


50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

11 hari lalu

Sejumlah pengendara sepeda motor terjebak kemacetan di jalan Inspeksi Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Pada H-5 lebaran 2024 jalan raya Kalimalang mulai dipadati pemudik yang akan menuju Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Lainnya. ANTARA/Bayu Pratama S
50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman


PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

11 hari lalu

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB


Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

20 hari lalu

SPBU di Jalan Juanda, Bekasi terkontaminasi air.  Tempo/Adi Warsono
Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.


Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Penumpang melintas di samping eskalator yang rusak di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 1 Februari 2024. Sebelumnya penumpang angkutan umum kereta listrik memberikan aksi simbolik dengan memberikan bunga duka cita, karena sudah 100 hari satu eskalator di Stasiun Bekasi rusak sehingga mengganggu akses dan kenyamanan penumpang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.


Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Peluru Tak Terkendali diwakili Young Lex (pertama dari kiri) dan Fico Fachriza (pertama dari kanan) mewawancarai Sugeng (tengah), pelatih atlet bulu tangkis difabel di GOR Smesh Sukaraya. (Foto: Dok. PTT)
Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.


Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,  tiba di Jakarta Convention Center atau JCC, untuk melangsungkan debat cawapres ke 2 malam ini, Ahad, 21 Januari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.


Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Halte bus di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, Kota Bekasi yang dibangun dengan nilai Rp 176 juta yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas USB Charger, CCTV, dan Wifi. Tempo/Adi Warsono
Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.


Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Foto Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad dan beberapa ASN Kota Bekasi pamer jersey nomor dua di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat, 29 Desember 2023. Foto: Istimewa
Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.


Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

10 Januari 2024

Foto Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad dan beberapa ASN Kota Bekasi pamer jersey nomor dua di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat, 29 Desember 2023. Foto: Istimewa
Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

Camat Jatiasih, Kota Bekasi, Ashari mengatakan bodoh sekali jika ASN sengaja memamerkan jersey bernomor punggung 2.