TEMPO.CO, Jakarta - Uji coba lawan arah (contra flow) kendaraan dari Jalan Juanda menuju Margonda, Kota Depok, mulai diberlakukan hari ini, 13 Maret 2016. Namun arus lalu lintas malah terlihat lebih padat di jalur Jalan Margonda dari perempatan Ramanda.
Menurut ketua ojek pangkalan simpang Margonda-Juanda, Jailani, 44 tahun, kondisi lalu lintas terlihat lebih semrawut. "Jujur kalau diperhatikan malah bikin semrawut," kata Jailani. Ia mengatakan seharusnya polisi mempersiapkan uji coba dengan sosialisasi yang lebih lama. Sebab, banyak masyarakat yang belum tahu pemberlakuan contra flow di Jalan Juanda-Margonda.
Ditambah, kata dia, di hari pertama uji coba ini, jumlah polisi yang mengatur kendaraan belum maksimal. Salah satunya penempatan personel di Simpang Juanda-Margonda, yang masih minim. "Seharusnya puluhan polisi disiapkan untuk mengurai di simpul itu," ujarnya.
Sebelum contra flow diterapkan, kendaraan di Juanda-Margonda cukup mengalir, tidak seperti hari pertama pemberlakuan sistem lawan arus ini. Bahkan Jailani merasakan kemacetan parah dari arah Terminal Depok menuju lampu merah Juanda-Margonda.
Padahal, biasanya, ujar dia, kemacetan hanya terjadi di dekat lampu merah dan tidak mengular sampai Ramanda-Terminal Depok. "Paling parah kalau hari biasa tidak sampai Pesona Khayangan," ucapnya. "Ini macetnya menjadi ke mana-mana."
Bahkan, menurut dia, biasanya kendaraan dari arah Jakarta menuju Jalan Juanda tidak pernah macet di pagi hari. "Sekarang jadi macet karena lajur jalan sebagian dipakai untuk contra flow," ucapnya.
Menurut Jailani, dampak positif pemberlakuan contra flow hanya terjadi di Jalan Juanda dari arah timur menuju Jalan Margonda. Di jalan tersebut penumpukan kendaraan tidak mengular seperti biasanya.
Di jam sibuk pada pagi hari, kendaraan dari Juanda menuju Margonda bisa mengular sampai Pesona Square atau sekitar 2 kilometer dari lampu merah Juanda. "Sekarang tidak sampai 500 meter panjang antrean kendaraan di lampu merah Juanda," ujarnya.
Ia mengatakan justru kemacetan terparah di Depok selalu terjadi setiap akhir pekan. "Kalau hari kerja sebenarnya macetnya mengalir," ucapnya. "Datang ke Depok pas akhir pekan setelah pukul 12 macetnya parah."
Baca: Besok, Contraflow Diberlakukan di Jalan Margonda Depok
Daristo, 36 tahun, pengendara motor dari arah Citayam, yang melewati Jalan Margonda, mengatakan contra flow membikin tambah macet jalur yang dia lalui. "Jadi tambah macet. Biasanya tidak semacet ini," ucapnya.
Salah seorang pengendara motor, Sutio, 42 tahun, mengatakan contra flow cukup berdampak mengurai kemacetan yang sering terjadi di lampu merah Juanda. Karyawan swasta di Jakarta tersebut hampir saban hari melewati Jalan Juanda menuju Jakarta lewat Margonda. "Kalau di Juanda cukup berdampak. Antrean jadi tidak panjang," ujarnya.
Hingga kini, Tempo belum berhasil meminta konfirmasi dari polisi. Namun sebelumnya,
Kepala Satlantas Polresta Depok Komisaris Sutomo mengatakan sistem lawan arah ini adalah permintaan warga Depok yang setiap pagi dan sore terjebak macet di Jalan Juanda.
Saat itu, Sutomo berjanji akan menempatkan personel polisi di sepanjang lokasi contra flow.
Total panjang jalan yang dilakukan contra flow pada pagi hari mencapai 1 kilometer dari Jalan Juanda menuju Margonda. Sedangkan pada sore hari, contra flow akan diberlakukan mulai di u-turn depan Deborah sampai u-turn Toyota.
IMAM HAMDI