TEMPO.CO, Madiun - Kereta rel listrik (KRL) Bandar Udara Soekarno–Hatta bakal diuji operasionalnya pada April 2017. Sekretaris PT Industri Kereta Api (Persero) di Kota Madiun, Jawa Timur, Surjanto, mengatakan pengujian diberlakukan untuk satu rangkaian yang terdiri atas enam kereta. "Tes operasinya dari (perlintasan) Bandara Soetta ke Jakarta dan sebaliknya," kata dia, Selasa, 14 Maret 2017.
Dalam proyek KRL ini, Surjanto menyatakan pihaknya menerima pesanan dari PT Railink, yakni perusahaan swasta yang merupakan anak usaha dari PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia. Adapun nilai kontraknya sekitar US$ 70 juta untuk pembuatan sepuluh rangkaian yang masing-masing terdiri atas enam kereta.
Baca: Pembangunan Stasiun Kereta Bandara Rampung Maret 2017
Hingga kini, menurut dia, pembuatan KRL itu telah mencapai 70-80 persen. Seluruh prosesnya ditargetkan rampung pada Juli hingga Agustus mendatang. Setelah itu, pihak INKA akan melakukan pengiriman ke Jakarta. “Kami kejar-kejaran dengan waktu dan tetap memprioritaskan kualitas,” ujar Surjanto.
Ia menyatakan, KRL Bandara Soekarno–Hatta memiliki spesifikasi lebih baik dibandingkan kereta sejenis yang diproduksi PT INKA beberapa tahun lalu. Pada bagian bodi, misalnya, terbuat dari bahan stainless steel ringan. Selain itu, kecepatan kereta bisa mencapai 120 kilometer per jam dan mesin pendingin ruangan merupakan buatan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) itu.
Setelah jadi, perjalanan kereta Bandara Soekarno-Hatta ini akan berakhir di stasiun bandara yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Nantinya stasiun itu akan terhubung dengan beberapa stasiun lain, seperti Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri kepa, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Batu Ceper.
Dengan adanya kereta ini diharapkan waktu tempuh perjalanan Jakarta ke Bandara Soekarno–Hatta dapat lebih cepat. Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno memprediksi waktu tempuh bisa dicapai hingga kurang dari satu jam.
“Jarak tempuh 54 menit dari (stasiun) Manggarai. Kalau dari (Stasiun) Dukuh Atas 45 menit," kata Rini ketika meninjau pembangunan stasiun kereta bandara, Ahad, 12 Maret 2017.
NOFIKA DIAN NUGROHO