TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, memastikan tidak ada sabotase dalam kejadian lift jatuh di pusat perbelanjaan Blok M Square, Jakarta Selatan. "Ini faktor teknis karena over capacity, tidak ada unsur sabotase atau lainnya. Murni," kata Sumarsono di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Jumat, 17 Maret 2017.
Sumarsono menyampaikan, ada kemungkinan banyak orang menggunakan lift setelah salat Jumat. Apalagi, kata dia, saat itu ada calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang melaksanakan salat di masjid yang terletak di lantai 7 itu.
Baca juga: Anies Ada di Dekat Lokasi Lift Jatuh dari Lantai 7 Blok M Square
"Sehingga mereka rebutan mau ketemu, salaman, atau apalah, yang jelas kapasitas harusnya diisi 16 orang, sampai 22, 23, 31 ke bawah," ujarnya.
Karena kelebihan muatan, Soni menilai rem penahan lift tidak kuat menahan beban. Namun, ia mengatakan korban masih beruntung lantaran lift jatuh tidak langsung ke basemen, melainkan merosot, dari lantai 7 ke lantai 5, lalu ke 3, lantai 1, dan ke basemen.
Menurut Soni, para korban yang dibawa ke rumah sakit tidak perlu mengkhawatirkan biaya perawatannya. Sebab, pihak pengelola lift, yakni Agung Podomoro, yang akan bertanggung jawab.
"Walaupun Blok M Square dikelola Pasar Jaya, pengelola lift Agung Podomoro. Karena itu tanggung jawab terhadap kesehatan daripada korban Blok M Square lift, ada pada Agung Podomoro," ucapnya.
Soni juga mengimbau agar orang-orang tidak memaksakan masuk ke lift yang sudah penuh, dan sadar akan bobot tubuhnya sendiri. Jika alarm pada lift sudah berbunyi, ia menyarankan pada pengunjung di bagian dekat pintu lift untuk keluar dan mengalah.
FRISKI RIANA