TEMPO.CO, Jakarta - Meski sebagian besar wilayah Bogor diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, tapi debit air Sungai Ciliwung mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Akibatnya ketinggian air papan mercu Bendung Katulampa, Bogor, mencapai 110 sentimeter atau siaga 3 banjir untuk wilayah seputar aliran sungai di Jakarta.
Kepala jaga Bendung Katulampa, Bogor, Andi Sudirman, mengatakan meningkatnya ketinggian air di Bendung Katulampa ini, akibat hujan deras yang mengguyur kawasan puncak pada Jumat petang, 17 Maret 2017.
"Memang wilayah Kota Bogor hujannya tidak besar, tapi kawasan Puncak yang menjadi hulu Sungai Ciliwung diguyur hujan deras," kata dia
Dia mengatakan tinggi muka air mencapai 110 sentimeter, di Bendung Katulampa terpantau pada pukul 17.35, dan bertahan hingga pukul 19.15. "Peningkatannya cukup drastis karena dari pagi hingga petang TMA terpantau hanya 40 sentimeter atau normal," ujarnya.
Andi mengatakan, dengan ketinggian air mencapai 110 sentimeter, diperkirakan debit air yang mengalir dari Bendung Katulampa ke wilayah Jakarta mencapai 161.986 liter per detik. "Jumlah air yang mengalir tersebut akan bertambah besar jika kawasan Depok juga diguyur hujan lebat," ucap dia.
Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) terutama sejumlah daerah kawasan rawan banjir agar waspada karena air diperkirakan 10-12 jam mendatang sampai ke Jakarta. "Air diperkirakan sampai ke Jakarta pada pagi hari," tuturnya.
Sedangkan ketinggian debit air juga terjadi di aliran Sungai Cisadane, mengakibatkan sejumlah rumah di Kampung Batakal RT 01 RW 07, Kelurahan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter.
"Sedikitnya empat rumah tergenang banjir setinggi satu meter akibat aliran Sungai Cisadane meluap," kata Susanto, anggota Tagana Kota Bogor.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tapi pemilik rumah terpaksa diungsikan. "Banjir mulai surut sekitar 40 menit kemudian, dan merendam sebagian besar isi rumah yang tidak sempat diselamatkan oleh pemilik rumah," katanya.
M. SIDIK PERMANA