TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah Kota Depok membuat alun-alun semakin matang. Pemerintah telah menyiankan anggaran Rp 164 Miliar untuk membebaskan lahan di kawasan Grand Depok City Cilodong. Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad juga siap menggelar lomba desain alun-alun tersebut.
"Kalau lancar pembebasan lahan tahun ini, akan ada lomba desain secara terbuka yang bisa diikuti seluruh masyarakat. Hadiah akan diberikan tahun 2018," kata Idris, Ahad, 19 Maret 2017.
Baca Juga:
Alun-alun Kota Depok diperkirakan memiliki luas lebih dari 3 hektar. Menurut Idris, lokasi yang dipilih saat ini sudah yang paling strategis dan tidak jauh dari pusat kota. Pemerintah tidak bisa merealisasikan alun-alun di kawasan Jalan Margonda karena harga lahan di sana sangat tinggi. "Di Margonda lahannya terbatas dan harganya mahal bisa lebih Rp 20 juta permeter. Lebih baik di GDC bisa mendapatkan lahan minimal 3 hektar dengan anggaran yang disediakan tahun ini," ucapnya.
Idris menuturkan, pemerintah segera membangun alun-alun tahun depan, setelah lahan dibebaskan tahun ini. Awalnya, kata dia, lokasi alun-alun ada alternatif di kawasan Tapos dan Sawangan. Namun, akses jalan menuju tempat itu kurang nyaman karena kerap macet. "Kami sudah minta Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyelesaikan perbaikan dan pelebaran jalan nasional. Sebab, itu kewenangan mereka," ujarnya.
Kepala Bidang Perencanaan Program Pembangunan Badan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Reni Siti Nuraeni mengatakan alun-alun menjadi janji wali kota saat kampanye pemilihan. Janji itu telah tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Depok tahun 2016-2021. "Tahun ini memang telah dianggarkan Rp 164 miliar," ujarnya.
Awalnya pemerintah menganggarkan Rp 176 miliar, tapi setelah dikaji akhirnya berkurang Rp 12 miliar. Selain menjadi ruang publik, alun-Alun Kota Depok bakal dilengkapi sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah, joging track, taman baca, kantin, rumah ibadah, dan sejumlah sarana olahraga yang bisa digunakan untuk umum. "Karena konsepnya terpadu, jadi bukan hanya ruang terbuka hijau. Tapi, ruang publik yang ramah anak dan lansia juga," ucapnya.
Setelah alun-alun berdiri, diharapkan lokasi tersebut bisa menjadi sarana hiburan dan tempat interaksi masyarakat. Soalnya, pembangunan sarana publik tersebut telah menjadi visi Depok, untuk menyediakan kota yang nyaman bagi penduduknya.
Selain itu, keberadaan alun-alun tersebut otomatis akan menambah luasan ruang terbuka publik di Depok, yang ditargetkan mencapai 20 persen dari luas wilayah. Adapun kondisi eksisting ruant erbuka publik di Depok baru mencapai 2.015,53 hektar dari target 4.059,69 hektar. "RTH publik Depok baru mencapai 10,06 persen."
IMAM HAMDI