TEMPO.CO, Depok - Ratusan sopir ojek online yang melakukan konvoi ke arah Cibinong dihalau polisi, Selasa, 21 Maret 2017. Kedatangan mereka ke Cibinong sebagai bentuk solidaritas larangan ojek online beroperasi oleh sopir angkot di sana.
Wahyu Yunianto, 31 tahun, seorang pengojek online mengatakan ia dan rekan-rekannya telah kembali ke Depok setelah konvoi ke Cibinong. Mereka dikawal ketat ratusan polisi dan anggota TNI. "Tadi dikawal sama Brimob sampai Juanda, dari Cibinong," kata Wahyu saat ditemui di Depok.
Semalam bentrok antara pengemudi ojek online dan sopir angkot sempat terjadi di Cibinong. Menurut Wahyu, ia melihat situasi di sana kini sudah relatif aman. Para pengemudi ojek yang berasal dari Depok pun sudah dibubarkan aparat. "Tapi, masih ada teman saya yang bertahan sedikit di sana," ujarnya.
Baca: Bentrok Sopir Angkot dan Ojek Online, 18 Orang Ditangkap
Ia berharap perselisihan antara ojek online dan sopir angkot bisa berakhir. Soalnya, banyak penumpang ojek online dan pengemudinya yang takut untuk menerima pelanggan. "Lebih baik damai saja. Jangan ada keributan, kasihan pelanggan," ujarnya. "Tapi, saya sarankan ke teman-teman agar tidak memakai atribut dulu."
Kustaman, 54 tahun, seorang sopir ojek online mengatakan pagi tadi para pengemudi ojek online di Stasiun Depok Baru sudah mau berangkat ke Cibinong. Namun, koordinator lapangan dapat mencegah para pengemudi yang mau berangkat ke sana. "Tetap ada yang jalan, tadi ratusan. Tapi, sekarang sudah balik," ujarnya.
Kustaman mengatakan sebaiknya ada regulasi yang jelas tentang keberadaan ojek online. "Kami bisa ikuti regulasi pemerintah soal pengaturan ojek online. Tapi, jangan larang kami beroperasi," ujarnya.
IMAM HAMDI