TEMPO.CO, Jakarta - Manager Idol Group JKT48 Inao Jiro meninggal di rumahnya Perumahan River Park Blok GE 4, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Perwakilan keluarga belum ada yang bersedia menjelaskan wafatnya Inao Jiro yang diduga karena bunuh diri di kamar mandi rumahnya pada Selasa malam, 21 Maret 2017.
Baca juga:
Beban Kerja Diduga Jadi Motif Bunuh Diri Manajer JKT48, Inao Jiro
Polisi Autopsi Jasad Inao Jiro JKT48 dan Hubungi Kedubes Jepang
"Proses pemakaman masih menunggu pihak keluarga dari Jepang sehingga bisa sampai satu atau dua hari jenazah Inao Jiro disemayamkan di rumah duka," kata Hendrik salah seorang petugas keamanan perumahan.
Polisi memang akan memberitahukan soal kematian Inao Jiro kepada pihak Kedutaan Besar Jepang.
"Kemudian secara berjenjang mereka akan melaporkan ke negaranya melalui Kementerian Luar Negeri Jepang. Itu mekanismenya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Martinus Sitompul di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Maret 2017.
Martin mengatakan polisi akan mengotopsi jasad warga negara Jepang itu.
"Nanti dilihat, apa ini murni bunuh diri atau ada kasus lainnya. Sehingga nanti hasil itu kami beritahukan ke duta besar," ujarnya. "Tapi sebelum hasil keluar. Kami informasikan bahwa ada warga negaranya yang meninggal."
Inao Jiro, tewas tergantung di kamar mandi rumahnya pada Selasa malam, 21 Maret 2017. Dia ditemukan istri dan pembantunya yang mendobrak kamar yang dikunci dari dalam. Dia merupakan manajer idol group JKT48.
Pembantu rumah tangga korban mengaku terakhir kali melihat Inao Jiro sebelum korban mengunci diri di kamar setelah menjemput anaknya di sekolah.
JKT48 adalah grup idola asal Indonesia yang dibentuk pada 2011. Kabarnya, fanbase grup ini mencapai lima juta penggemar.
Sebagai manajer, Inao Jiro selalu menyampaikan pengumuman kepada fan, termasuk pada 4 Maret 2017, saat mengumumkan gelaran event handshake.
REZKI ALVIONITASARI | INGE KLARA SAFITRI
Video Terkait: Manajer JKT48, Inao Jiro Tewas Gantung Diri