TEMPO.CO, Depok - Pengemudi ojek online di Depok memilih menanggalkan atributnya saat mencari penumpang. Langkah itu diambil untuk mencegah merembetnya gesekan antara pengemudi ojek online dan sopir angkutan kota.
Pengemudi ojek online, Kustaman, 54 tahun, mengatakan, untuk sementara, dia tidak mengenakan helm dan jaket berlogo Go-Jek. “Untuk menghindari bentrokan, kami tidak pakai atribut untuk sementara,” ucapnya, Kamis, 23 Maret 2017.
Baca: Pengendara Ojek Online dan Sopir Angkot Bentrok Lagi di Bogor
Menurut Kustaman, para pengemudi ojek online di Depok tetap beroperasi melayani penumpang. “Kalau pengemudi ojek online tidak beroperasi, itu akan berimbas pada penumpang yang akan telantar,” ujarnya.
Lelaki yang telah dua tahun bekerja sebagai pengemudi ojek online itu menuturkan ojek online adalah pilihan profesinya untuk mencari uang guna menafkahi keluarganya. “Kalau tidak narik (ngojek), anak-istri mau makan apa?” tutur Kustaman.
Kustaman mengatakan imbauan tidak menggunakan atribut sudah disampaikan koordinator lapangan ojek online Stasiun Depok Baru. Ojek online diminta melihat situasi saat beroperasi. “Yang mau menggunakan, silakan. Tapi, untuk sementara, lebih baik tidak menggunakan atribut,” ucapnya.
Baca juga: Bentrok di Bogor, Sopir Angkot Vs Ojek Online Sepakat Berdamai
Kustaman berharap situasi yang memanas akibat bentrok ojek online dengan sopir angkot di Tangerang dan Bogor tidak merembet ke Depok. Apalagi angkot di Depok juga akan mengadakan unjuk rasa soal pembenahan transportasi online.
“Kami saling menginformasikan saja. Bentrokan tidak ada gunanya. Jangan sampai Depok mengalami kejadian seperti di sana (Bogor dan Tangerang)," ujar Kustaman.
IMAM HAMDI
Video Terkait:
Begini Kronologi Kericuhan Antara Ojek Online dengan Sopir Angkot di Bogor