Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Tahun, Kamar Kos Akseyna Masih Kosong Berdebu  

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Akseyna Ahad Dori. Istimewa
Akseyna Ahad Dori. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Seluruh lantai kamar berukuran 3,5 x 4 meter di lantai dua Wisma Widya di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, berdebu. Kamar nomor 208 yang telah ditempati mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori, itu masih terlihat berantakan.

Genap dua tahun kamar tersebut kosong. Polisi belum membolehkan kamar tersebut disewakan kembali. Sebabnya, penyewa kamar tersebut ditemukan tewas mengenaskan di danau Kenanga UI, Kamis, 26 Maret 2016.

Baca: Dua Tahun Kematian Akseyna, Polisi Belum Punya Bukti Baru

Tubuh Ace -sapaan Akseyna- ditemukan mengambang dengan sejumlah luka lebam dan tas ransel berisi batu untuk menenggelamkannya di danau itu.

Misteri kematian Ace belum terpecahkan. Soalnya, polisi sampai sekarang masih belum bisa mengungkap dalang pembunuhan Ace. Pembunuh anak yang dikenal cerdas tersebut masih bebas berkeliaran.

“Sejak kosong memang polisi belum membolehkan untuk disewakan. Sebab, masih dalam penyelidikan. Dibuka saja tidak boleh selain oleh polisi,” kata Edi Sukardi, 54 tahun, pria yang ditugasi menjaga rumah kos Wisma Widya, Jumat, 24 Maret 2017.

Kamar tersebut terakhir kali dibuka oleh polisi sekitar sembilan bulan lalu. Saat itu, polisi masih giat menyelidiki kematian Ace. Namun, sejak polisi mengambil satu buku dari kamar itu, mereka tidak pernah kembali lagi sampai sekarang ke kamar kos Ace.

Pemilik indekos sudah menanyakan kapan kamar tersebut boleh disewakan kembali. Namun, tidak ada sinyal kepolisian untuk menuntaskan kasus ini.

Sejak mencuat kasus Akseyna, sekarang hanya kamar itu yang tidak berpenghuni. Total ada 27 kamar di Wisma Widya. Ace menempati kamar 208 sejak Juli 2014. “Sewa kamar Ace sebulan Rp 550 ribu,” kata Edi.

Kenangan Edi terhadap anak yang tewas pada usia 18 tahun itu, dua hari sebelum jasadnya ditemukan warga. Pada Selasa malam, sekitar pukul 23.30, Edi masih melihat Ace turun ke dapur di lantai bawah untuk mengambil minum. Ace hanya mengenakan kaus dan celana pendek.

Sejak saat itu, Edi tidak pernah melihat kembali sosok Ace. Bahkan, pada saat jasad Ace ditemukan, Edi tidak tahu kabar itu. Yang dia tahu, Ace belum kembali sejak Rabu hingga Kamis, ke kamar kosnya.

Sehari setelah jasad Ace ditemukan, Jumat, 27 Maret 2015, seorang sahabatnya yang bernama Achmad Jibril Jamaludin datang ke kamar indekosnya. Menurut istri Edi, Maryamah, saat itu Jibril datang pukul 09.00. Jibril meminta izin masuk ke kamar Akseyna. 

Di depan kamar Akseyna, Jibril mengetuk pintu cukup lama, tapi pintu kamar Akseyna tidak juga dibuka. Ketukan di depan pintu tidak juga direspon. Akhirnya, Maryamah memberikan kunci kamar Ace ke rekannya, yang telah lama menunggu.

Maryamah berpikir Ace kelelahan usai mengerjakan tugas, sehingga tertidur dan tidak merespon kedatangan Jibril. Saat pintu dibuka dari kunci serep yang diberikan, kamar Ace terlihat berantakan. Kamar itu lantas ditutup kembali karena Akseyna tak ada di dalam. "Karena tidak ada orang Jibril akhirnya pulang," kata Maryamah.

Antara Edi, Maryamah dan Jibril, saat itu masih belum tahu bahwa jasad yang ditemukan mengambang di danau Kenanga Univeritas Indonesia, adalah mayat Ace. Karena belum juga kembali ke kamarnya, Edi memutuskan untuk meminta Jibril membereskan kamar Ace, pada Ahad, 29 Maret 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jibril datang seorang diri ke Wisma Widya, bada salat Ashar. Pada sore itu, Jibril masuk ke kamar Akseyna dan menemukan secarik kertas dengan tulisan berbahasa Inggris yang menempel pada tembok kamar. 

Jibril langsung menunjukkan surat itu kepada Edi dan mengatakan "ini seperti surat perpisahan." Adapun, isi pesan yang diduga ditulis Ace itu, ditulis dengan bahasa Inggris, yang bunyinya, "Will not return for please don’t search for existence my apologies for everything eternally."

Setelah ditemukan secarik kertas tersebut dan membereskan kamar Ace, Jibril sempat pulang kembali ke tempat kosnya yang tidak jauh dari Wisma Widya. Namun, Jibril kembali bada Magrib karena diminta untuk menginap oleh Edi.

Pada Senin pagi, Jibril pulang sekitar pukul 09.00. Menurut, Edi, tidak ada satu pun barang Ace hilang. Bahkan, saat istrinya masuk ke kamar, barang Ace, seperti laptop, ponsel, dan dompet, masih tergeletak.

Identitas Ace terungkap setelah orang tua korban datang dari Yogyakarta dan mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin, 30 Maret 2015. Kemudian pada Senin sore, rekan Ace bernama Pras datang disusul temannya yang lain dan meminta dibukakan pintu kamar anak kedua dari empat bersaudara tersebut, dengan disaksikan Maryamah.

Setelah teman Ace datang, barulah polisi berdatangan ke Wisma Widya. Edi dan Maryamah baru tahu kalau jasad anak muda yang ditemukan tewas di UI, adalah Ace. "Saya baru tahu Senin sore. Seharusnya saya larang saat teman-temannya Ace ingin mencarinya dari laptopnya di dal kamar."

Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Herri Heriawan mengatakan masih terus menyelidiki kasus ini. Heriemen -sapaan Herri Heriawan- menjadi Kapolres keempat di Polresta Depok, yang menyelidiki kematian Akseyna. "Kami selalu sediakan waktu untuk membahas kasus ini, setiap hari," kata Heriemen.

Kematian Ace saat Kepala Polresta Depok dijabat Kombes Achmad Subarkah. Setelah Subarkan, penyelidikan dilanjutkan oleh Kombes Dwiyono. Lebih dari setahun Dwiyono menjabat kematian Ace juga menjadi pekerjaan rumah polisi.

Tonggak kepemimpinan Dwiyono, digantikan oleh Kombes Harry Kurniawan. Dia berjanji menuntaskan kasus ini, dan hingga kasus ini dilanjutkan oleh Heriemen penggantinya, polisi masih kesulitas memburu pembunuh Ace. "Bahkan, saya sempatkan waktu setengah jam untuk membahas kasus Akseyna, dalam rapat anev," kata Heriemen.

Baca juga: Terungkap Kasus Akseyna, Polisi: Pembunuhnya Orang Terdekat

Dugaan kuat Ace dibunuh diungkapkan polisi melihat adanya luka lebam di tubuh Ace akibat hantaman benda tumpul. Selain itu, adanya sobekan dibelakang sepatu Ace yang diduga rusak karena pelaku menyeretnya ke Danau.

Ditambah, analisis Grafolog Amerika Hand Writing Deborah Dewi yang mengungkapkan ada dua orang yang menulis secarik kertas, yang ditemukan teman Ace di kamar kosnya.

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

4 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

6 jam lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

18 jam lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

2 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.


Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading Terungkap, Polisi Tangkap Pacarnya yang Kabur ke Lampung

2 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading Terungkap, Polisi Tangkap Pacarnya yang Kabur ke Lampung

Tersangka pembunuhan wanita hamil 4 bulan itu dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.