Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Cikini Bertani di Bantaran Sungai Ciliwung

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Petani memanen sayuran di bantaran Kanal Banjir Timur, Jakarta, 5 Januari 2016. Menurut Jabar yang lebih dari satu tahun bertani di Kanal Banjir Timur kesulitannya adalah menyesuaikan tanaman setiap musimnya, karena saat musim hujan tanaman tersebut terkena banjir. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Petani memanen sayuran di bantaran Kanal Banjir Timur, Jakarta, 5 Januari 2016. Menurut Jabar yang lebih dari satu tahun bertani di Kanal Banjir Timur kesulitannya adalah menyesuaikan tanaman setiap musimnya, karena saat musim hujan tanaman tersebut terkena banjir. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga di Kelurahan Cikini menjadikan bantaran Sungai Ciliwung sebagai lahan pertanian.

Kelompok Tani Sehati menjadi pelopor pertanian di bantaran Sungai Ciliwung. Kegiatan yang bermula dari hobi sang Ketua kelompok dapat menjadi contoh dalam perkembangan pertanian di perkotaan.

Agus Dian, 56 tahun, mengatakan bahwa kegiatan yang ia lakukan di bantaran Sungai Ciliwung bermula dari hobinya yang senang bercocok tanam. Bersama istrinya, Yani, 57, dia memulai kegiatan tersebut pada bulan Desember 2014 dengan pembibitan tanaman.

Awal 2015, Agus dan istrinya memulai untuk menanam pohon dan tanaman di bantaran Sungai Ciliwung tersebut. Kelompok Tani yang berada di RT 17 RW 03, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat tersebut, telah memiliki 20 orang anggota kelompok dengan panjang lahan pertanian yang tersedia sepanjang 500 meter. Namun, menurut Agus, Lahan yang dipakai saat ini hanya 250 meter, jenis tanaman yang ditanam ada sekitar 62 jenis, dan lahan yang dikelolanya sepanjang 50 meter sisanya dikelola anggota.

"Setiap anggota kelompok mendapatkan lahan pertanian kurang lebih sepanjang 10 meter. Untuk bibit tanaman, setiap anggota dapat mengambil di tempat saya," kata agus. Sebagai Ketua Kelompok Tani, Agus bertanggung jawab terhadap bibit dan pengolahan hasil pertanian tersebut.

"Setiap hari kamis, kita adakan pertemuan dengan anggota untuk pengolahan hasil pertanian. Di pertemuan tersebut juga datang penyuluh pertanian dari Kecamatan," ucap Yani.  "Selain untuk dikonsumsi sebagai sayuran, hasil pertanian juga diolah dalam bentuk makanan lain seperti abon cabe, alpukat sintetis, bir pletok dan lainnya."

Setelah berjalan selama satu setengah tahun, Pemerintah Provinsi Jakarta memberikan bantuan kepada Agus dalam bentuk program P2KP atau Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dengan kucuran dana sebesar Rp15juta untuk satu tahun laporan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Agus, modal itu dapat menghasilkan hasil panen dua kali lipat. Dari modal tersebut Agus dapat mendirikan rumah bibit dengan biaya Rp6 juta dan sisanya untuk pengolahan pertanian. Selain di pertanian, Agus juga mencoba mengembangkan pembibitan ikan dengan kolam bantuan dari pemerintah.

"Nantinya ikan ini juga dapat menjadi konsumsi untuk kelompok," kata Agus.

Agus saat ini lebih fokus pada kegiatan untuk penghijauan di bantaran sungai, dengan kegiatan yang dilakukan itu, ia berharap seluruh warga yang berada di bantaran sungai sadar dan mulai mengikuti jejaknya membuat penghijauan di bantaran sungai.

Agus mengungkapkan bahwa pada Januari 2017 warga Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen yang berada di sisi sungai dari Kelurahan Cikini mulai mengikuti jejak Agus dalam penghijauan di bantaran Sungai Ciliwung. Dia pun mengaku hanya meminta dukungan dari Pemerintah untuk program penghijaun tersebut agar nantinya seluruh bantaran sungai di Jakarta dapat hijau dan bersih.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

4 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

4 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

15 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

26 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

29 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

30 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

38 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

41 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

51 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.