TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menangkap lima orang tokoh Aksi Bela Islam 313 pagi tadi. Dua orang di antaranya adalah Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath dan seorang yang berinisial ZA. Beredar kabar, ZA adalah Zainudin Arsyad, Ketua Gerakan Mahasiswa Bela Bangsa dan Rakyat (GMBBR).
Keduanya dibawa ke Markas Komando Brigade Mobil (Brimob), Kelapa Dua, Depok. Koordinator aksi GMBBR, Bidal, membantah Zainuddin Arsyad ditangkap. “Bisa saya katakan itu hoax,” kata Bidal saat dihubungi Tempo, Jumat, 31 Maret 2017.
Baca: Polisi: Sekjen FUI Al Khaththath Ditangkap dengan Dugaan Makar
Menurut mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta itu, saat ini Zainuddin dalam keadaan baik dan sedang beristirahat. Namun, ia tidak mau membeberkan keberadaan Zainuddin. “Saya tidak bisa katakan beliau ada di mana,” ujar Bidal.
Bidal mempersilakan Tempo mengecek langsung keberadaan Zainuddin di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua. “Coba lihat apa ada di sana beliau? Coba periksa. Saya sudah bertemu beliau, beliau baik-baik saja,” kata Bidal. Bidal membantah Zainuddin terkait dengan upaya makar.
Pada Rabu, 29 Maret 2017, GMBBR berkumpul di Matraman untuk menggelar aksi pada 30-31 Maret 2017 di depan Gedung MPR/DPR. Bidal menampik atas dasar itu polisi menduga ada upaya makar. “Bagaimana mau makar? Orang semester dua cuma pegang toa (pengeras suara) saja di bilang makar. Bagaimana ceritanya?” kata Bidal.
Bidal mengatakan mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung MPR/DPR, Kamis kemarin. Perwakilan mahasiswa menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan. “Namun Zainuddin tidak hadir saat aksi kemarin,” kata Bidal.
Baca juga: Fadli Zon: Penangkapan Sekjen FUI Memundurkan Demokrasi
Bidal menjelaskan, Zainuddin dan GMBBR tidak ada kaitan dengan aksi 313. GMBBR juga telah mengirimkan surat pembatalan rencana unjuk rasa yang rencananya dilakukan hari ini. Menurut Bidal, Zainuddin juga belum pernah bertemu dengan para ulama yang menggagas aksi 313.
AHMAD FAIZ