TEMPO.CO, Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang berminat mengembangkan moda transportasi massal light rail transit (LRT) dengan rute Kota Tangerang ke Kota Tangerang Selatan. Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah mengatakan Pemerintah Kota menjajaki kerja sama untuk membangun infrastruktur itu dengan PT Banten Metro Transit Indonesia.
Pemerintah Kota Tangerang sedang membenahi kemacetan. “Pilihannya adalah moda transportasi massal yang representatif untuk mengurangi ketergantungan kendaraan pribadi,” kata Arief, Selasa, 4 April 2017.
Baca:
BRT Trans Tangerang Terapkan Sistem Tiket Elektronik
Kunjungi Menko Maritim, PLT Gubernur Bahas Antisipasi Mudik 2017
Namun Arief mengakui bahwa investasi bidang transportasi sangat mahal. Hingga saat ini, Pemerintah Kota baru mengoptimalkan bus rapid transport (BRT) satu koridor Poris Plawad-Jatiuwung pada 2017.
Arief berharap PT Banten Metro Transit Indonesia melibatkan pengembang dalam pembangunan infrastruktur. “Saya sudah ngobrol dengan Alam Sutera, mereka siap berkolaborasi.” Jalur LRT, ujar Arief, bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Pengembang bisa dilibatkan, selain agar mengurangi ongkos investasi, untuk mengefektifkan operasional LRT.
Baca juga:
Minim Data, Pemilih dari Rutan dan Penjara Sulit Diverifikasi
Dugaan Makar, Fokal IMM: Polisi Akan Tangguhkan Tahan Zainudin
Dirut PT Banten Metro Transit Indonesia Thomas mengatakan telah membentuk konsorsium, salah satu anggotanya PT INKA. Prastudi kelayakan sudah ada sejak 2014. “Kalau izin sudah keluar, lahan tersedia dua tahun beres,” kata Thomas kepada wartawan di Tangerang.
Jika pembangunan LRT menghubungkan Kota Tangerang dari Stasiun Batuceper ke Tangsel di Stasiun Rawa Buntu, maka moda transportasi ini akan terhubung dengan moda lain, seperti kereta rel listrik (KRL), kereta bandara, BRT, dan mas rapid transit (MRT) yang sedang dibangun sepanjang 21,3 kilometer.
Arief mengaku telah membicarakan masalah ini dengan berbagai pihak, selain dengan pengembang. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Revri Aroes, Direktur PT Banten Metro Thomas, dan Direktur Utama PT Industri Kereta Api (INKA) Agus Purnomo, kata dia, telah meninjau lokasi.
AYU CIPTA
Simak:
Gedung Fakultas Teknologi Pertanian IPB Terbakar, Kerugian Rp 2 M
Dapat Assesment dari BNN, Ridho Dipindah ke RSKO Cibubur