TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyebutkan hingga akhir tahun 2016 penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar 82,15 persen atau sebesar Rp 47,12 Triliun. Angka ini meningkat sebesar 10,04 persen dari persentase penyerapan APBD tahun 2015.
“Tapi yang anggaran masuk dari luar APBD, seperti dana kompensasi atau kewajiban tidak termasuk di dalamnya. Ini murni APBD saja,” ungkap Soni, panggilan akrab Sumarsono, setelah dia menyampaikan pidato Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 6 April 2017.
Soni menyatakan bukti kesuksesan dari realisasi anggaran itu dapat dilihat dari sektor infrastruktur yang berhasil dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2016 silam.
“Fokus visi Jakarta Baru itu infrastruktur dalam mendukung ekonomi regional Jakarta dan pertumbuhan, itu yang pertama. Yang kedua, seluruh aspek infrastruktur pelayanan sosial dasar dalam rangka mendukung peningkatan kualitas hidup manusia dengan indeks hampir 78,9 persen,” ujar Soni.
Ke depannya, menurut Soni ada beberapa persoalan infrastruktur yang perlu dibenahi, contohnya penanganan banjir, serta peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan bagi warga Jakarta yang menyentuh hingga ke kalangan akar rumput. “Mengubah puskesmas kecamatan menjadi rumah sakit, kemudian di kelurahan ada puskesmas kelurahan,”ungkap Soni.
Sumarsono optimis akhir tahun ini Pemprov DKI Jakarta dapat menyerap lebih dari sembilan puluh persen APBD. Dirinya yakin dengan lebih cepatnya proses pengesahan APBD, Pemprov dapat menarik maju semua proses realisasi anggaran mulai dari pengadaan.
“Bayangkan, tiga bulan pertama sudah sepuluh persen, maka indikasinya akan bagus. Dulu tiga bulan APBD baru disahkan karena terlambat,” tutup Soni
CAESAR AKBAR|JH