TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan Kota Depok meminta SDN Sawangan 2 mengosongkan empat ruang kelas di lantai dua gedung sekolah tersebut. Penyebabnya, plafon di ruang kelas tersebut rawan ambrol.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana PAUD, Dikmas, dan SD Suhada mengatakan setelah ruang kelas VI-A di lantai dua gedung SDN Sawangan 2 ambrol, pihaknya memutuskan meminta kepala sekolah mengosongkan seluruh ruang kelas di lantai dua.
"Pengosongan demi menjaga keselamatan siswa," kata Suhada, Kamis, 6 April 2017. Adapun kelas yang dikosongkan, yakni kelas V-A dan V-B, serta kelas VI-A dan VI-B.
Sekolah sekarang telah membagi dua jadwal masuk, pagi dan siang. Namun, untuk kelas VI tetap masuk pagi, karena akan menghadapi ujian.
Menurut Suhada, ambrolnya plafon ruang kelas VI-A karena pada Selasa sore kemarin, terjadi hujan deras dan angin puting beliung di kawasan sekolah. Akibatnya, genting sekolah turun dan air merembes ke plafon.
"Karena tidak kuat menahan air hujan, plafon GRC ambruk. Diperkirakan ambruknya sore saat hujan deras," ucapnya.
Pemerintah akan segera memperbaiki plafon yang ambruk dan mengganti tiga plafon ruang kelas lainnya dalam waktu dekat. Saat ini pemerintah telah mengajukan anggaran dari biaya tidak terduga (BTT) untuk memperbaiki gedung sekolah tersebut.
"Bukan hanya SDN Sawangan 2 yang diperbaiki, tembok SDN Kalibaru 2 Cilodong yang ambruk awal Maret lalu juga akan dibenahi dari anggaran BTT," ujarnya.
Lebih jauh ia menuturkan Pemerintah Kota Depok menggelontorkan telah Rp 51,1 miliar untuk memperbaiki gedung dan penambahan ruang kelas baru sekolah negeri di Depok tahun ini. Anggaran yang dikucurkan tahun ini untuk merehabilitasi 11 SDN dan 3 SMP Negeri.
Selain itu, pemerintah menambah ruang kelas baru untuk 19 SD dan empat SMP negeri. "Pembangunannya mulai dilakukan pertengahan tahun," katanya.
Ia menambahkan, pada 2016, Dinas Pendidikan Kota Depok mencatat lebih dari 80 persen bangunan SD dan SMP negeri di Depok mengalami rusak ringan hingga berat. Adapun rinciannya, 242 dari 278 bangunan SD dan 22 dari 26 SMP negeri rusak ringan sampai berat.
"Sampai sekarang Disdik juga masih menginventarisasi profil sekolah," ujarnya.
Kepala SDN Sawangan 2 Yeni Kusdiani menuturkan pihak sekolah baru tahu plafon GRC kelas VI-A, ambrol Rabu pagi kemarin, saat penjaga sekolah membuka ruang kelas itu. "Untung tidak ada korban," ucapnya.
IMAM HAMDI