Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengikut Guru Ngaji Pengganda Uang Terbuai Karisma  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Garis Polisi mengelilingi rumah yang dijadikan tempat pengajian Ustad Affandi Sangazi Idris, tersangka penipuan dengan modus penggandaan uang di Perumahan Cikasungka, Solear, Kabupaten Tangerang, 7 April 2017. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Garis Polisi mengelilingi rumah yang dijadikan tempat pengajian Ustad Affandi Sangazi Idris, tersangka penipuan dengan modus penggandaan uang di Perumahan Cikasungka, Solear, Kabupaten Tangerang, 7 April 2017. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah jemaah pengajian Affandi Sangazi Idris mengakui masuk dalam pengajian itu karena terbuai karisma Affandi yang dianggap luar biasa. "Selain cara dia berbicara yang mengesankan, janjinya menyejahterakan semua anggota membuat kami yakin dan bertahan," ujar Saripudin, jemaah asal Cilegon, kepada Tempo, Jumat, 7 April 2017.

Saripudin adalah salah satu jemaah terlama dalam kelompok pengajian yang terbentuk pada November 2015 itu. Bahkan Saripudin mulai mengenal Affandi pada Desember, saat jumlah jemaah pengajian masih 10 orang.

Menurut Saripudin, tidak hanya orang yang awam soal agama seperti dirinya, yang terpana daya tarik Affandi. "Banyak juga para ulama dan ahli dakwa yang ikut bergabung dalam pengajian itu," ujarnya. Bahkan, kata dia, temannya yang seorang ulama telah tertipu puluhan juta oleh Affandi.

Baca: Begini Cerita Kasus Penggandaan Uang Berkedok Pengajian

Selain pandai berbicara dan berdakwah, menurut Saripudin, guru mengajinya itu sangat baik dalam memberikan tausiah dan berzikir."Kalau soal materi pengajiannya sangat bagus, kami sangat setuju dengan caranya mengaji," ucapnya.

Daya tarik lain pengajian itu adalah janji sang ustad yang akan memberikan modal usaha, mobil, dan motor bagi jemaah pengajian yang rajin beribadah, berzikir, dan terlebih yang banyak bersedekah. Sedekah yang dimaksud adalah setoran uang jemaah senilai jutaan hingga ratusan juta untuk maksud tertentu."Misalnya, saya mau modal usaha travel umrah Rp 5 miliar, saya harus menyetor Rp 20 juta," katanya. "Dalam tempo dua bulan, saya akan mendapatkan Rp 5 miliar," tuturnya.

Selain diiming-iming uang, Affandi juga memberikan jemaah mobil dan motor. "Kalau yang dapat motor, jumlahnya sudah banyak sekali. Kalau mobil, baru 20 orang," ucapnya. Namun, baru beberapa bulan kendaraan itu dipakai para jemaah, banyak yang ditarik perusahaan leasing karena tak pernah membayar cicilan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Gelar Haji dan Master Agama Pengganda Uang dari Tangerang Palsu

Belakangan, Saripudin baru sadar bahwa jemaah yang menerima pemberian kendaraan itu adalah yang menyetor uang lebih besar. "Kalau yang dapat mobil, setorannya di atas Rp 50 juta," katanya.

Sopian, jemaah lain, juga mengakui kelihaian Affandi berbicara membuat jemaah pengajian itu semakin ramai." Jemaah dari berbagai daerah, pulau Jawa, Sumatera, Jakarta, dan Banten," ucapnya.

Menurutnya, hampir setiap malam rumah Affandi ramai didatangi jemaah pengajian. "Rumah yang dulu sempit menjadi rumah besar dan bertingkat dalam tempo beberapa bulan saja," tuturnya. Rumah itu, kata dia, dibangun dari sumbangan para jemaah.

JONIANSYAH HARDJONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

1 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

8 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.


Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

13 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.


DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

16 hari lalu

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (tengah), Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti (kedua kanan), Hetifah Sjaifudian (kedua kiri), Dede Yusuf (kanan), dan Abdul Fikri Faqih (kiri) memberikan keterangan pers terkait tragedi Kanjuruhan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan menewaskan 125 orang dan lebih dari 300 orang terluka. TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.


Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

16 hari lalu

Ghisca Debora Aritonang, terdakwa penipuan tiket Coldplay, meninggalkan ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, seusai mendapatkan vonis tiga tahun penjara, pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.


Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

16 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.


Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

16 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Mengacu data Antam, tercatat harga untuk emas 0,5 gram adalah Rp649.500, naik Rp3.000 dari harga kemarin.  TEMPO/Tony Hartawan
Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

PT Antam telah melaporkan mantan karyawannya yang diduga melakukan penipuan investasi emas ke polisi. Belasan warga Klaten jadi korban.