TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta meluncurkan kartu pelayanan gratis naik bus Transjakarta untuk marbot (penjaga masjid), pengajar pendidikan anak usia dini, dan kader juru pemantau jentik (jumantik).
"Kami dari Transjakarta sangat senang bisa ditugaskan terlibat dalam kegiatan sosial. Berharap bisa dimanfaatkan maksimal," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Balai Agung DKI, Jumat, 7 April 2017.
Budi menargetkan sebanyak 3.200 marbot, 14 ribu pengajar PAUD, dan 20 ribu kader jumantik bisa memanfaatkan layanan ini. Menurut dia, selain gratis naik bus Transjakarta, mereka juga berkesempatan menaiki angkutan umum Koperasi Wahana Kalpika secara gratis melalui kartu itu.
Baca: Pamerkan Bus Transjakarta Vintage, Ahok: Om Telolet Om
Untuk mendapatkan layanan itu, Budi menjelaskan para marbot bisa mendaftarkan diri melalui dewan masjid. Sedangkan bagi pengajar PAUD dan kader jumantik, pihak Transjakarta akan bekerjasama dengan kecamatan setempat untuk mendata jumlah mereka agar bisa mendapatkan kartu.
Budi mengungkapkan, hingga kini sudah ada 14 kategori profesi yang mendapatkan fasilitas layanan naik bus Transjakarta gratis. Selain marbot, pengajar PAUD, dan kader Jumantik, mereka di antaranya merupakan pegawai negeri sipil dan pensiunan PNS; tenaga kontrak yang bekerja di pemerintahan DKI, termasuk petugas penanganan prasarana dan sarana umum, pekerja harian lepas, dan perjanjian kerja untuk waktu tertentu.
Baca: Integrasi Transjakarta dan KWK Mirip Program Anies, Ahok: Fitnah
Selain itu, layanan juga sudah terlebih dulu diterima peserta didik penerima kartu Jakarta pintar; karyawan swasta tertentu yang gajinya dibayar melalui Bank DKI; penghuni rumah susun sederhana sewa; penduduk Kepulauan Seribu; penerima beras keluarga sejahtera yang berdomisili di Jabodetabek; anggota TNI dan Polri; veteran RI; penyandang disabilitas; dan penduduk lansia di atas 60 tahun.
Dalam pelaksanaannya, Budi mengaku Transjakarta sudah melayani 450 ribu orang per hari. Dari angka ini, sebanyak 25 ribu orang atau lima persen sudah memanfaatkan layanan naik bus secara gratis.
FRISKI RIANA