Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polusi Udara Merambah Kota Penyangga Jakarta  

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Pekatnya polusi kendaraan bermotor hingga menyelimuti sejumlah Gedung-gedung perkantoran dan rumah penduduk yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2012. Tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan meningkatnya jumlah populasi kendaraan bermotor yang menjadikan ancaman bagi warga Jakarta rentan terkena berbagai penyakit, seperti paru-paru, kanker, dan penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). TEMPO/Imam Sukamto
Pekatnya polusi kendaraan bermotor hingga menyelimuti sejumlah Gedung-gedung perkantoran dan rumah penduduk yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2012. Tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan meningkatnya jumlah populasi kendaraan bermotor yang menjadikan ancaman bagi warga Jakarta rentan terkena berbagai penyakit, seperti paru-paru, kanker, dan penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara di Jakarta dan beberapa kota penyangga Ibu Kota terus menurun. Polusi udara di daerah penyangga Jakarta seperti, Gandul, Kukusan (Depok); Jonggol (Bogor); dan Jatibening (Kota Bekasi) berada di atas ambang batas bagi manusia.

Berdasarkan pemantauan Greenpeace Indonesia di 19 titik di Jakarta dan kota-kota penyangga pada Februari-Maret lalu menunjukkan buruknya kualitas udara. Climate and Energy Campaigner Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu menuturkan polusi udara paling parah terjadi di Cibubur, Jakarta Timur.

Baca: Udara di Jakarta Utara Paling Tidak Sehat

Di sana, rata-rata polutan yang berasal dari particulate matter (PM) 2,5 mencapai 103,2 mikro gram per meter kubik (µg/m3). “Itu jauh dari batasan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, yaitu 25 µg/m3,” tuturnya dalam acara “Diskusi Polusi Udara di Jabodetabek”, kemarin.

Bondan menjelaskan dari 19 lokasi pemantauan, tidak ada satu pun daerah yang kualitas udaranya memenuhi standard WHO atau aman bagi manusia. Padahal, beberapa lokasi yang dipantau oleh Greenpeace Indonesia seperti Cibubur, Kebagusan (Jakarta Selatan), dan Depok memiliki banyak ruang terbuka hijau.

Bondan mengungkapkan polutan PM 2,5 sangat berbahaya bagi kesehatan. Polutan itu sangat kecil, ukurannya satu per 30 (1/30) dari satu helai rambut, dan bisa memnyebabkan berbagai penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut, jantung, kanker paru-paru, hingga stroke. “PM 2,5 adalah polutan yang diam-diam bisa membunuh manusia,” ujarnya.

Bondan mengatakan PM 2,5 dihasilkan dari sisa pembakaran bahan bakar kendaraan, industri, hingga pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil. PM 2,5 juga tak bisa dihilangkan dan diserap oleh tumbuhan.

Bondan mengimbau pemerintah Jakarta dan kota penyangga lainnya untuk bisa mengurangi sumber-sumber polutan seperti memperbaiki fasilitas angkutan umum agar masyarakat meninggalkan kendaraan pribadinya. Selain itu, pemerintah juga bisa mulai beralih dari bahan bakar fosil ke bahan bakar lain yang ramah lingkungan.

Dokter Spesialis Jantung dan Kardiologis Djoko Maryono mengungkapkan buruknya kualitas udara di Jakarta dan beberapa daerah penyangga menyebabkan masyarakat mudah terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut, jantung koroner hingga stroke. Bahkan, polusi udara, juga bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah di jantung atau otak. “Tiga puluh persen penyebab kematian ialah karena penyumbatan pembuluh darah,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Djoko, berdasarkan kajian Greenpeace Indonesia, warga Cibubur berpotensi mengidap penyakit seperti paru kronis, 38 persen; jantung (104 persen); kanker paru-paru (54 persen); dan stroke (148 persen). Namun, potensi penyakit-penyakit itu bisa dihindari, salah satunya dengan adanya udara yang bersih.

Djoko mengimbau masyarakat untuk terus memantau kualitas udara di sekitarnya. Masyarakat yang hendak beraktivitas di luar ruangan atau bepergian sebaiknya menggunakan masker N95. Masker N95 bisa menyaring PM 2,5 agar tidak masuk saluran pernapasan.

Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Andono Warih mengatakan pemerintah Jakarta telah memiliki rencana untuk menurunkan emisi rumah kaca. “Kami memiliki target penurunan emisi rumah kaca sampai 30 persen,” ujarnya.

Salah satu cara untuk mengurangi emisi itu, kata Andono, ialah dengan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Dia mencontohkan, Bus Transjakarta, saat ini sudah banyak yang menggunakan bahan bakar gas (BBG).

Baca juga: Greenpeace Luncurkan Aplikasi Pemantau Kualitas Udara

Selain itu, tutur Andono, pemerintah Jakarta juga tengah mengebut pembangunan sarana transportasi massal seperti light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT). “Tujuannya agar masyarakat mau meninggalkan kendaraan pribadinya,” ujarnya.

GANGSAR PARIKESIT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

8 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

22 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

41 hari lalu

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Seorang penambang membawa 2 jerigen minyak solar yang telah diolah di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi
Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.


Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Ilustrasi pembalut. Freepik.com
Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan


Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Kepala Ombudsman Perwakilan Sumut Abyadi Siregar memberi keterangan terkait pencemaran lingkungan yang dilakukan PT GSA pada Senin, 9 Oktober 2023. Foto: Istimewa
Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.


Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Pandawara Group. Instagram/PandawaraGroup
Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi


Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.


5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

Berikut ini penyakit polusi udara yang bisa menyerang warga Jabodetabek. Foto: Canva
5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.


Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Warga melihat pemandangan Kota Jakarta yang diselimuti polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.