Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penghuni "Gelap" Rusun Rawa Bebek  

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Sejumlah petugas PD Dharma Jaya berkeliling menjual daging di rusun Rawa Bebek, Jakarta, 13 November 2016. Tempo/M Iqbal Ichsan
Sejumlah petugas PD Dharma Jaya berkeliling menjual daging di rusun Rawa Bebek, Jakarta, 13 November 2016. Tempo/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hak penempatan unit rumah susun Rawa Bebek bagi warga Bukit Duri korban gusuran diduga banyak disalahgunakan. Hasil riset Komunitas Ciliwung Merdeka mengungkapkan bahwa fasilitas hunian relokasi itu ikut dinikmati keluarga yang tak memiliki peta bidang lahan. “Sekitar 65 persen bukan korban langsung,” ujar Sandyawan, dua hari lalu.

Sandyawan menerangkan, riset dibuat Mei-Maret lalu berdasarkan laporan Pengelola Rusun Rawa Bebek, Lurah Bukit Duri, dan data induk korban normalisasi yang dikeluarkan Dinas Tata Kota Jakarta Selatan. Data tersebut berisi pemanfaatan unit rusun bagi warga Bukit Duri pemilik peta bidang lahan yang mengalami penggusuran tahap dua pada September tahun lalu.

Baca: Rawa Bebek dari Dekat: Hidup Gagap Orang Luar Batang

Pemerintah Jakarta merelokasi seluruh warga Bukit Duri ke empat tower rusun Rawa Bebek yang masing-masing terdiri dari 100 unit. Masing-masing keluarga pemilih lahan berhak atas satu unit rusun seluas 36 meter persegi dengan dua kamar. Pembiayaan komplek rusun tersebut berasal dari dana kompensasi perusahaan properti, PT Summarecon Agung.

Menurut Sandyawan, hanya 121 dari 346 pemilik peta bidang lahan yang menempati hunian relokasi. Data itu bertolak belakang dengan klaim pengelola rusun yang menyatakan bahwa pemanfaatan hunian relokasi sudah dinikmati oleh 346 keluarga yang terdaftar sebagai penerima hak. “Ada penyalahgunaan di 225 unit rusun, setara dengan 65 persen,” katanya.

Penyalahgunaan pemanfaatan unit rusun umumnya dilakukan oleh warga Bukit Duri bukan pemilik lahan. Bentuk pelanggaran lainnya terdeteksi dari ulah pemilik lahan yang menikmati fasilitas dua unit rusun sekaligus serta penerima hak yang tak pernah pindah ke Rawa Bebek. “Adapula penghuni yang memanfaatkan peta lahan milik orang lain,” ujar Sandyawan.

Anggota tim riset, Vera Sumarwi, mengatakan mayoritas warga Bukit Duri keberatan tinggal di hunian relokasi karena jarak tempuh yang terlalu jauh dari tempat mereka bekerja. Sebagian besar di antara mereka memilih tetap tinggal di sekitar wilayah Bukit Duri meski harus membayar sewa. "Adapula yang memilih pulang kampung," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Pembinaan Penertiban dan Peran Serta Masyarakat Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Mely Budiastuti membantah hasil penelitian tersebut. Sebab, seluruh penerima hak hunian rusun Rawa Bebek telah terdata sesuai aturan. “Daftar penerima hak rusun kami terima dari hasil pendataan tim dari petugas kelurahan dan pemerintah kotamadya,” kata dia.

Menurut dia, penghuni rusun yang bukan pemilik peta lahan masih dimungkinan menerima hak hunian. Kasus seperti itu umumnya terjadi karena pemilik lahan menyerahkan hak atas hunian kepada anak kandungnya yang telah berkeluarga dan ikut tinggal di Bukit Duri. “Ada banyak kasus di mana pemilik lahan memilih pulang kampung dan menyerahkan hak hunian kepada anaknya,” ujarnya.

Mely tak menampik adanya pemilik bidang lahan yang memiliki dua unit hunian. Sebab, pemerintah memberikan tambahan unit bagi pemilik bidang lahan yang memiliki dua anak yang telah berkeluarga dan tinggal seatap. Syaratnya, penghuni di atas bidang lahan itu terdiri dari lebih delapan jiwa. “Fasilitas itu diberikan dengan sistem undian untuk mengisi sisa unit yang tidak terpakai,” kata dia.

Baca juga: Ke Rusun Rawa Bebek, Anies Cek Harga Air yang Disebut Ahok

Dari total 400 unit yang disediakan, kata Mely, warga Bukit Duri penerima hak hanya terdata 363 saja. Sebagian sisa kuota unit rusun Rawa Bebek juga diberikan kepada warga Gang Arus yang ikut mengalami penggusuran. “Itu mengapa ada warga luar Bukit Duri yang tinggal di sana,” ujarnya. “Kami tidak perlu mendata ulang karena data kependudukan sudah diverifikasi,”

RIKY FERDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

13 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

15 hari lalu

Muhammad Furqon, 45 tahun, didampingi para kuasa hukumnya di Polres Jakarta Utara pada Jumat, 22 Desember 2023. Ia dipanggil sebagai Ketua Kelompok Tani Madani Kampung Bayam. Jakpro melaporkannya atas dugaan memasuki pekarangan milik orang lain tanpa izin yang berhak. Sumber: Dok. Istimewa.
Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

49 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

56 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Suasana sepi di lantai 1 pelataran tower A Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara pada Kamis, 14 Desember 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.


Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga memasak di dapur di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.


Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Warga mengambil air dari sumur galian di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.


Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Warga eks Kampung Bayam menemukan pintu got dan menguras air di dalamnya. Sehingga air menjadi bersih dan bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Pengurasan itu dilakukan pada Rabu, 10 Januari 2024 di belakang rusun Kampung Susun Bayam. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.


Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Foto udara Kampung Susun Bayam di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Kampung Susun Bayam diperuntukkan bagi warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).