TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Resor Kota Depok meringkus komplotan penipu kartu kredit dengan modus memberikan kartu diskon. Penipuan yang dilakukan lima tersangka itu, terungkap setelah salah seorang warga Depok, terkuras saldo kartu kreditnya sebesar Rp 5 juta.
Wakil Kepala Polresta Depok Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan kelima tersangka membagi peran sebagai marketing, penyedia fasilitas, sampai kurir, di perusahaan yang diberi nama CV Exclusive Card. "Modus mereka cukup terorganisir," kata Faizal, Selasa, 12 April 2017.
Baca: Modus Marketing Kartu Kredit Bobol Rekening Nasabah
Kelima tersangka, yakni Priyanto, 33 tahun, Prasetyo (35), Gapur (34), Kurniawan (26), dan Sri Widiastuti (34) ditangkap di kawasan Rangkapan Jaya Baru, Pancoranmas, akhir pekan lalu. “Mereka mulai melakukan penipuan sejak dua bulan lalu,” kata Faizal.
Para tersangka, ujar Faizal, bahkan sampai menyewa kontrakan untuk membuka kantor abal-abal di Jalan Pramuka nomor 72 RT 01 RW 10, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok. Setelah kantor berdiri, mereka membagi peran masing-masing.
Sri alias Intan bertugas sebagai telemarketing yang menelepon korbannya. Intan mendapatkan nomor para korbannya karena pernah bekerja di perusahaan kartu kredit. "Intan menggunakan database nasabahnya dulu," ucap Faizal.
Setelah tertarik dengan tawaran kartu diskon, tersangka lainya, yakni Prasetyo diminta menelepon ulang korban yang telah dihubungi Intan. Prasetyo meyakinkan korbannya bahwa kartu diskon yang didapatkannya sudah bisa digunakan di seluruh indonesia.
"Tersangka meyakinkan akan segera mengirim kartu diskon tersebut ke rumah korbannya," ujar Faizal. Setelah itu, dua tersangka lainnya, yakni Periyanto dan Gapur, berangkat ke rumah korban dan mengaku sebagai karyawan CV Exclusive Card.
Setelah Periyanto menemui korbannya, tersangka meminta kartu kredit korbannya dengan alasan ingin menyinkronkan dengan kartu diskon secara online. Selain itu, Periyanto langsung menghubungi Prasetyo untuk mengalihkan korbannya.
"Periyanto meminta Prasetyo menghubungi korbannya untuk mengalihkan perhatiannya," ujarnya. "Setelah korban ditelepon Prasetyo. Kartu kredit korban digesek oleh Periyanto ke mesin EDC yang mereka bawa," ujar Faizal.
Faizal mengatakan sudah ada sembilan korban yang tertipu komplotan Prasetyo Cs. Dalam waktu hampir dua bulan mereka berhasil mengambil Rp 40 juta dari para korbannya. Terakhir komplotan mereka menipu pada 15 Februari 2017.
"Setiap korban maksimal diambil duitnya Rp 5 juta," ujar nya. Menurutnya, korban tertarik karena kartu diskon yang mereka tawarkan sampai dengan 50 persen pemotongan harga. "Mereka orang-orang yang berpengalaman sebagai marketing."
Prasetyo mengatakan belajar dari pengalaman kerjanya dengan membuat perusahaan fiktif bersama teman-temannya. "Dapat ide bergerak dan sudah dipikirkan matang-matang," ujarnya.
Baca juga: Waspadai Pembobol Kartu Kredit Menyamar Petugas
Prasetyo mengatakan, melihat data nasabah dari 16 bank yang mempunyai limit di atas Rp 5 juta. "Saya sudah bekerja menjadi marketing sejak 2010. Jadi, tahu kartu kredit yang bisa ditarik duitnya," ujarn Prasetyo,
IMAM HAMDI