TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah titik banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat belum surut meski air yang menggenangi perumahan tersebut terlah terjadi hampir 12 jam. Setidaknya ada lima titik, paling parah berada di Perumahan Dosen IKIP dengan ketinggian banjir mencapai 2 meter.
Wakil Satuan Tugas pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kota Bekasi, Karsono mengatakan, lima titik yang masih banjir tersebut antara lain di Perumahan Dosen IKIP (2 meter), Bumi Nasio (1,3 meter), Graha Indah (1 meter), Pondok Hijau Permai (40 senti meter), dan Duta Kranji (20 senti meter).
"Banjir akibat intensitas hujan yang tinggi, sehingga kali di sekitar perumahan meluap," kata Karsono, Rabu, 11 April 2017. Karsono mengatakan, air mulai menggenangi permukiman warga terjadi sejak pukul 22.00 WIB, setelah hujan deras mengguyur lebih dari dua jam. Hanya berhenti sebentar, hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur menjelang tengah malam.
Baca: Banjir Landa 14 Perumahan di Bekasi, 279 Penduduk Mengungsi
"Paling parah berada di Perumahan Dosen IKIP, ketinggian mencapai 2 meter," kata dia. Di perumahan tersebut, kata dia, bahkan air cukup deras, lantaran tak jauh dari perumahan itu terdapat tanggul anak Kali Cakung yang jebol. Sehingga, arus deras masuk ke dalam perumahan.
Meski demikian, kata dia, sebagian besar penduduk enggan mengungsi, mereka tetap bertahan di rumahnya masing-masing di lantai dua. Bagi yang rumahnya satu lantai, kata dia, memilih pindah ke rumah kerabatnya. "Kami membantu evakuasi dengan menerjunkan perahu karet," ujar dia.
Kartono, 37 tahun, mengatakan, sempat terisolir akibat banjir di Perumahan Pondok Hijau Permai, Rawalumbu. Kartono yang tengah bermain ke rumah kerabatnya tak bisa pulang karena air dengan cepat meninggi. "Baru surut sekitar pukul 02.00 WIB, itu juga saya nekat menerobos banjir," kata warga Bekasi Timur ini.
ADI WARSONO