TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menekankan soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta saat bertemu dengan Gubernur DKI terpilih—berdasarkan quick count—Anies Baswedan.
”Saya sampaikan ke Pak Anies, APBD-P yang saya susun jangan sampai deadlock, kalau nanti ditolak DPRD dan berantem kasihan Pak Anies,” ucap Ahok saat mendampingi Anies.
Ahok takut program Anies nantinya menggantung tak terealisasi karena mandek di DPRD. Karena itu, selama masa transisi pemerintahan hingga Oktober mendatang, ia ingin memastikan semua berjalan mulus.
Baca: Seusai Pilkada DKI, Anies dan Ahok Bertemu Membahas Transisi
Bahkan Ahok meminta Anies mengirim tim anggarannya agar proses transisi mudah dilakukan. Pria asal Belitung Timur itu mengaku akan membuka data untuk Anies. Open data ini dimaksudkan untuk memperlancar pembahasan APBD Perubahan DKI Jakarta.
”Kita nanti open data dan duduk bareng,” ucap Ahok. Dia menjelaskan, APBD Perubahan DKI jumlahnya cukup banyak. Ia tak ingin anggaran itu dipermainkan oleh oknum DPRD.
APBD DKI 2017 sudah disahkan pada akhir tahun lalu. Kini, DPRD dan pemerintah tengah membahas APBD perubahan. Nilai APBD 2017 ditetapkan Rp 70,191 triliun. APBD disahkan saat Ahok cuti kampanye dan pemerintahan dipegang oleh pelaksana tugas Gubernur, Sumarsono.
Anies Baswedan membenarkan bahwa pertemuannya dengan Ahok salah satunya membahas anggaran. “Tadi mulai bicara bagaimana program-program yang sudah masuk dan anggaran yang disiapkan oleh pemda,” kata Anies.
AVIT HIDAYAT | CHITRA PARAMAESTI
Video Terkait:
Warga Kampung Pulo Bersuka Cita atas Kemenangan Anies Baswedan
Pilkada DKI, Simpatisan Anies Baswedan Rayakan Kemenangan