TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Julianto Witjaksono memastikan akan mengoperasikan RSUI pada Januari 2018. Pembukaan RSUI molor dari rencana awal pada Agustus tahun ini.
"Operasionalnya dipastikan 2018. Ada penundaan karena fisik belum rampung seluruhnya," katanya setelah mengikuti seminar dan lokakarya bertajuk "Pelayanan Kesehatan Primer di RS Pendidikan Utama: Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015" di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI Depok, Kamis, 20 April 2017.
Baca: UI Bangun Rumah Sakit dan Gedung Senilai Rp 1,4 Triliun
Menurutnya, pembangunan RSUI cukup lama karena dibangun dengan detail yang sangat kompleks dan tidak asal-asalan. Bahkan dari alur bangunan sampai pembuangan limbahnya dirancang sedemikian rupa agar tidak mencemari lingkungan.
Ia menambahkan, pengoperasian rumah sakit tersebut juga tidak melewati tenggat waktu yang ditentukan konsorsium Jepang, yang mendanai pembangunan rumah sakit tersebut. "Tidak keluar dari timeline JICA. Tenggatnya, Agustus 2018," ucapnya.
Selain itu, kendala lain dalam mengoperasikan RSUI adalah pengadaan alat kesehatan. Sebab, alat kesehatan baru bisa masuk jika gedung sudah selesai dibangun. Sejauh ini, anggaran yang telah disuntikkan untuk membangun RSUI mencapai Rp 900 miliar.
"Sekarang sudah 92 persen. Kami masih punya waktu tujuh bulan untuk mempersiapkan pra-operasional RSUI," ujarnya.
Lebih jauh, ia menuturkan, jika alat sudah lengkap, pihaknya juga harus menyediakan sumber daya manusia (SDM). Sejauh ini, sudah ada 142 dokter yang dipersiapkan untuk bertugas di RSUI. Mereka sekarang sedang menjalani tugas di RS Cipto Mangunkusumo. "Namun akan diseleksi hanya 120 dokter untuk tahap awal," katanya.
Ia menuturkan RSUI bakal membutuhkan anggaran besar untuk biaya operasional dan membayar pegawai yang bekerja di sana. "Anggaran nanti diharapkan ada keleluasaan agar ada inovasi di rumah sakit milik pemerintah ini," ucapnya. "Sekarang masih dipikirkan apakah anggaran operasional rumah sakit dari UI atau pemerintah."
RSUI menjadi RS perguruan tinggi negeri pertama di Indonesia yang mempunyai rancang bangun fisik dengan konsep hijau yang ramah lingkungan dan berorientasi sepenuhnya kepada keselamatan pasien. RSUI dibangun di lahan seluas 10,6 hektare dengan luas bangunan 8,2 hektare.
IMAM HAMDI