TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono membeberkan rencana menambah bus hingga 2.000 unit secara bertahap hingga akhir tahun mendatang. Menurut dia, pengadaan bus baru itu untuk meningkatkan pelayanan bagi warga Jakarta dan menambah jumlah penumpang Transjakarta.
"Sekarang ada 1.500 unit bus baru yang belum beroperasi," kata Budi kepada wartawan di Balai Kota pada Jumat, 21 April 2017. Jumlah bus yang belum beroperasi itu akan ditambah sekitar 500 unit sehingga mencapai total 2.000 armada pada akhir tahun.
Bus-bus itu belum beroperasi karena masih mengurus berbagai macam perizinan dan asuransi. Setelah itu rampung, Transjakarta bisa mengoperasikannya. Diharapkan penambahan bus ini dapat meningkatkan penumpang Transjakarta.
Pada saat ini penumpang Transjakarta mencapai 450 ribu orang per hari. Jumlah ini diprediksikan terus meningkat pada tahun ini. Budi mengatakan, penumpang Transjakarta mengalami lonjakan signifikan sejak 2015 yang hanya 270 ribu penumpang per hari.
Budi mengatakan, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama telah berpesan kepadanya. Pria asal Belitung Timur yang akan lengser pada Oktober mendatang itu minta Transjakarta tetap meningkatkan pelayanan ke warga Jakarta. "Kami disuruh mempertahankan irama kerja."
Dia menyanggupi perintah Ahok itu. Menurut Budi, pihaknya tak akan mengorbankan warga Jakarta dengan cara mengurangi pelayanan. Karena itu ia membeli bus-bus terbaik dunia. Di antaranya Scania, MAN, Volvo, Mercedez Benz, dan Hino.
Pihaknya sama sekali tak membeli bus berasal dari Cina, yang terkenal cepat rusak. Sebelum periode pemerintahan Ahok, Transjakarta pernah membeli bus Cina. Dalam perjalanan waktu, bus cepat rusak bahkan terbakar.
AVIT HIDAYAT