TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan dua orang, yaitu Hasan dan Muklis, yang disebut sebagai pelaku serangan ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan hanyalah debt collector yang juga jadi informan polisi.
"Hasan dan Muklis profesinya mata elang, dibayar perusahaan leasing untuk mencari orang yang menunggak cicilan motor," kata Kepala Bagian Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan, Sabtu 22 April 2017. Saat berada di dekat rumah Novel, kedua orang itu membawa motor dan ngobrol dengan sejumlah orang.
Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras, KPK Selidiki Rekaman CCTV
Sehari-hari tugas Muklis dan Hasan yakni mencari orang yang telat membayar angsuran kendaraan. Mereka menyelidiki kendaraan yang diduga digelapkan karena angsuran kredit tak lancar.
Muklis dan Hasan juga sering membantu polisi mengungkap pencurian kendaraan bermotor. Dari jasanya, polisi bisa mengetahui ke mana motor curian dilarikan. Kedua orang itu telah tercatat lebih dari 20 kali membantu polisi mengungkap kejahatan pencurian motor.
Sebelumnya foto Hasan dan Muklis viral di media sosial setelah terekam oleh seorang tetangga Novel tengah berada di sekitar rumah penyidik KPK itu.
"Tadi malam sudah bisa diyakini, kedua orang yang kami amankan ini bukan pelaku penyiraman," ujar Argo. Pernyataan Argo ini merespons tudingan netizen yang sebelumnya menuding Hasan dan Muklis.
Argo sudah memastikan saat kejadian penganiayaan terhadap Novel, kedua orang itu tidak berada di lokasi. Hasan diketahui sedang berada di Malang. Hasan juga menunjukkan tiket dan telah dikonfirmasi oleh kepolisian.
Baca: Ditabrak dan Disiram Air Keras, Novel Baswedan: Tidak Menyerah
Sedangkan Muklis diketahui sedang berada di Tambun, rumah saudaranya. Kepolisian telah memastikan bahwa Muklis memang berada di rumah saudaranya saat Novel mengalami penganiayaan.
Polisi juga mengatakan kedua orang itu terbuka saat dimintai keterangan. Muklis dan Hasan tak pernah menutupi identitas mereka.
Kasus ini mencuat saat saksi Yono memotret kedua orang itu di dekat rumah Novel pada 14 Maret atau beberapa hari setelah kejadian. Foto itu kemudian beredar di dunia maya. Polisi saat ini sedang menyelidiki temuan ini.
AVIT HIDAYAT