TEMPO.CO, Depok - Deden Hidayat Maulana, 31 tahun, salah seorang korban tewas tersambar petir di Gunung Prau, Wonosobo, Jawa Tengah, dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai orang tuanya.
"Bahkan, Deden baru membantu biaya keberangkatkan umrah orang tua kami," kata kakak Deden, Wahyu Mulyana, 40 tahun, Senin, 24 April 2017. Sebanyak 11 pendaki dari Jakarta dan Depok naik ke puncak Gunung Prau. Sebanyak lima orang diantaranya tersambar petir: tiga orang meninggal dan dua orang luka-luka.
Baca: Seorang Pendaki yang Tewas di Gunung Prau Dimakamkan di Depok
Selain Deden, dua korban lain yang meninggal adalah Aditya Agung Dermawan (30) warga Cipinang Muara 2 RT 18 RW II Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur; dan Adi Setyawan (31) warga Cipinang Muara-2 No. 33 RT 5 RW II Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Wahyu menuturkan, awalnya keluarga tidak yakin Deden menjadi salah satu korban yang tewas. Musababnya, bungsu dari empat bersaudara itu hanya izin berwisata libur panjang ke Jawa Tengah. "Cuma izin ke Jawa, bukan ke gunung," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, Deden tidak memahami teknis dan pengalaman melakukan pendakian ke gunung. Bahkan, Deden baru pertama kali naik gunung pada akhir pekan. "Belum pernah naik gunung. Itu yang pertama," ujarnya.
Sepekan sebelum ke Gunung Prau, kata Wahyu, Deden sempat meminjam tas carier kepada Wahyu. Namun, karena tas carier Wahyu hilang, ia meminta adiknya untuk memakai tas kecil. "Saya bilang tidak perlu bawa carier kalau mau ke Dieng, cukup tas kecil saja," ucap Wahyu.
Keluarga shock ketika Tim Taruna Siaga Bencana Depok datang ke rumah orang tuanya di Jalan Benuang RT 09 RW 011, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Ahad malam, 23 April 2017.
Baca juga: 3 Pendaki Gunung Prau Tewas Tersambar Petir
Anggota Tagana Depok menunjukkan foto KTP Deden untuk memberitahukan orang tuanya, bahwa anaknya menjadi korban tewas tersambar petir. Sontak keluarga terpukul. Apalagi, Deden tidak pulang dari rumah selepas kerja di Jakarta. "Deden langsung berangkat ke Jawa, Jumat kemarin setelah pulang kerja. Izinnya hanya ke Jawa saja," ucap Wahyu.
IMAM HAMDI