TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno telah terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Beragam harapan datang dari berbagai kalangan, termasuk para pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang lebih dikenal dengan Pasukan Oranye.
Saat ditemui Tempo di acara pertemuan keluarga besar forum silahturahmi PPSU DKI Jakarta, Jakarta Elite Squad, di kelurahan Roa Malaka, Jakarta Barat, pada Sabtu 22 April 2017 lalu, para pekerja PPSU berharap Anies-Sandi bisa membawa perubahan di DKI Jakarta.
Baca: Ini Pesan Ahok Kepada Petugas PPSU
Seperti yang diungkapkan Rizky, pekerja PPSU di Kelurahan Pulogebang, Jakarta Timur. "Menurut saya, akan ada perubahan nantinya. Gubernur dan wakil gubernur mempunyai kemampuan yang berbeda dengan yang sebelumnya. Ada kesejahteraan buat kami. Sesuai janjinya sih... punya rumah," kata Rizky.
Namun kekhawatiran juga dirasakan sebagian pekerja Pasukan Oranye ini. Apalagi pada masa kampanye beredar isu Anies-Sandi akan membubarkan PPSU. Isu ini sudah dibantah oleh Anies-Sandi dalam berbagai kesempatan. "Saya khawatir jika ada utak-atik peraturan gubernur," kata Ali yang bekerja di Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat.
Soal ini juga diungkapkan oleh Wahyu dari Kelurahan Kwitang. "Senang, karena bisa mempunyai gubernur baru, yang pasti visi dan misinya sangat berbeda dari yang kemarin. Sedangkan sedihnya, karena pasti ada peraturan-peraturan baru."
Baca: Begini Kekhawatiran Ahok kepada Pasukan Oranye dan Biru
PPSU dibentuk pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Saat itu dikeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 169 Tahun 2015 tentang penanganan prasarana dan sarana umum tingkat kelurahan.
Peraturan gubernur ini yang kemudian menjadi landasan dalam perekrutan PPSU di tingkat kelurahan dan juga merupakan gabungan dari PHL di dinas-dinas.
Dalam perjalanannya, PPSU mendapat berbagai pujian karena kinerjanya yang baik membersihkan berbagai prasarana dan sarana umum di Ibu Kota.
MARIA FRANSISCA