TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, siap membuatkan aplikasi buat ojek pangkalan di wilayah setempat. Sehingga, ribuan ojek di wilayah setempat bisa bersaing dengan ojek online seperti Go-Jek, Grabbike, dan Uber.
Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, Kabupaten Bekasi, Benny Saputra mengatakan, ide pembuatan aplikasi merupakan usulan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. "Prinsipnya kami siap membuatkan aplikasi," kata Benny kepada Tempo, Ahad, 24 April 2017.
Menurut dia, pihaknya akan segera menggelar rapat dengan DPRD maupun Dinas Perhubungan, Kabupaten Bekasi, sehingga bisa dirumuskan perihal aplikasi yang akan dipakai untuk para pengemudi ojek pangkalan tersebut.
"Ini untuk pemberdayaan ojek pangkalan, supaya bisa mengikuti perkembangan zaman," ujar dia.
Sebab, kata dia, jumlah pengemudi ojek pangkalan di wilayah setempat diperkirakan mencapai belasan ribu yang tersebar di 5.000 titik pangkalan ojek. "Pemerintah hanya sebagai fasilitator, tidak ada kepentingan bisnis," kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Suhup mengatakan, pemerintah mempunyai kemampuan untuk membuat aplikasi. Karena itu, kemampuan tersebut harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas. "Ojek pangkalan nanti bisa dibina lebih dulu sebelum menggunakan aplikasi," kata dia.
Anggota Komisi III DPRD, Kabupaten Bekasi, Cecep Nor mengatakan, ide pembuatan aplikasi tersebut muncul setelah adanya gejolak di lapangan antara pengemudi ojek online dan pangkalan. "Kita tak bisa menghentikan ojek online, solusinya ya bersaing dengan aplikasi," kata dia.
Ia mengatakan, banyak keuntungan ojek pangkalan beralih ke online. Sebab, di sini pemerintah tak mempunyai kepentingan bisnis, sehingga penghasilan nantinya murni masuk pengemudi. "Berbeda dengan yang sudah ada, biasanya sebagian dipotong untuk perusahaan," ujar Cecep.
Seorang pengemudi ojek pangkalan, Agus Suryadi menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga legislatif ihwal solusi bagi ojek pangkalan yang kehilangan penumpang. "Terserah Komisi III, karena mereka sudah bersedia memikirikan nasib kami ke depan," kata warga Cikarang Pusat ini.
ADI WARSONO