TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian memeriksa 32 saksi terkait dengan tawuran yang terjadi di Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 24 April 2017. Tawuran itu melibatkan warga perumahan Batalion Siliwangi dan warga di sekitar Rumah Sakit Budi Asih. "Kami masih cari siapa provokatornya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa, 25 April 2017.
Dalam tawuran itu, remaja berinisial A, 16 tahun, terluka di bagian pelipis kanan akibat bacokan parang. Video tentang remaja itu viral di media sosial karena dia berjalan dengan parang menancap di kepala. "Korban masih di rumah sakit untuk pemulihan," ucap Argo. Ia berujar, A juga terlibat dalam tawuran itu.
Menurut Argo, tawuran sempat reda setelah polisi datang. Namun, pada malamnya, terjadi tawuran susulan. Polisi pun segera datang dan membubarkan kelompok yang bertikai. Sebanyak 32 orang dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui motif di balik tawuran itu. Namun, menurut keterangan penduduk setempat, tawuran ini sudah sering terjadi dan melibatkan kelompok yang sama.
EGI ADYATAMA