TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kepada keluarga Hartono, pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) yang meninggal saat menjalankan tugas di kelurahan Krendang, Jakarta Barat.
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Grogol Andrey J. Tuamelly dan Wali Kota Jakarta Barat, A.M. Anas Effendi menyerahkan secara simbolis uang santunan sebesar Rp 168.876.000 kepada istri Hartono, Nuryati, di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa.
Baca: Petugas PPSU Meninggal, Djarot Minta Berhati-hati
"Almarhum, Pak Hartono, sesuai instruksi gubernur sudah dimasukkan ke BPJS Tenaga Kerja dan Kesehatan. Jadi, dua BPJS itu sudah kita lakukan pengurusan,” kata Andrey , Selasa, 25 April 2017.
Musibah bermula saat Hartono bersama rekan-rekannya, Sauri, Imron, Indra, dan Rano, tengah melakukan pembersihan puing dan kayu di sekitar bekas pembongkaran yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja pada 1 Februari 2017.
Meski puing sudah selesai dibersihkan, Hartono mengajak rekan-rekannya untuk meruntuhkan sisa bangunan dengan palu godam. Sebenarnya, rekan-rekannya sudah menolak, namun mengingat Hartono adalah kepala regu, sehinggamereka mengikuti permintaannya.
Baca juga: Petugas PPSU Tewas Terseret Arus, Djarot Ucapkan Belasungkawa
"Awalnya dia yang mencontohkan, lalu kita yang neneruskan. Bahkan kita sudah mau melarang, ‘awas, tembok ini mau rubuh.’ Karena kondisi bangunan sudah bolong dan mulai retak. Tapi, korban tidak menghiraukan. Akhirnya, tembok rubuh dan terjadi kecelakaan." kata Rano.
MARIA FRANSISCA