TEMPO.CO, Bogor – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Markas Besar Kepolisian dan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor menggunakan 3D laser scanner untuk menyelidiki kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Raya Puncak, Cipayung, Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Sabtu, 22 April 2017. “Alat ini bisa merekonstruksi bagaimana kecelakaan terjadi,” kata penyidik Laka Lantas Direktorat Penegakan Hukum Korlantas Polri, Ajun Komisaris Besar Dedy Soehartono, Selasa, 25 April 2017.
Menurut Dedy, penyidik menemukan kendala untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan. Sebab, di lokasi kecelakaan, tidak ada kamera CCTV. Karena itu, penyidik menggunakan 3D laser scanner agar bisa memperoleh gambaran utuh terkait dengan insiden tersebut. “Dengan alat ini, kita bisa mengetahui berapa kecepatan bus dan kendaraan mana yang menyebabkan korban meninggal,” ucapnya.
Baca: Polisi Telah Identifikasi Korban Kecelakaan Beruntun di Puncak
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Hasbi Ristama mengatakan penggunaan 3D laser scanner ini merupakan penyelidikan yang keempat. “Kasus ini menjadi perhatian sehingga bukan pengemudi saja yang menjadi tersangka, melainkan pemilik PO bus juga dapat dipidanakan,” ujarnya.
Hasbi mengatakan 3D laser scanner ini mampu memberikan informasi akurat dibanding penyelidikan secara manual. Tingkat akurasinya mencapai 99 persen. “Alat 3D laser scanner dapat merekonstruksi titik-titik kerusakan kendaraan akibat kecelakaan,” tuturnya. “Penyidik juga dapat memvisualkan kecelakaan secara tiga dimensi, dari kondisi jalan, kecepatan kendaraan, sampai benturan antarkendaraan.”
Sebelum alat itu didatangkan dari Korlantas Mabes Polri, penyidik menggunakan metode manual dengan drone (kamera dari atas ketinggian). Menurut Hasbi, 3D laser scanner ini baru pertama kali digunakan untuk menyelidiki kasus kecelakaan lalu lintas.
Baca: Kecelakaan Beruntun Tewaskan Kades Citeko Puncak
Faro Support Engineer dari PT Datascrip, Cahyo Budi Wuryanto, mengatakan alat 3D laser scanner itu adalah buatan Amerika Serikat. “Alat milik Mabes Polri, kami hanya operator yang mengoperasikannya,” ucapnya.
Dalam penyelidikan ini, ada empat titik kecelakaan yang dipindai oleh 3D laser scanner. “Dari empat titik ini, data visual direkam,” kata Chayo. “Nantinya data tersebut diolah menggunakan program yang sudah tersedia untuk membentuk data-data hingga visual.”
Baca: Kecelakaan Beruntun di Puncak, Bus HS Transport Tak Laik Jalan
Cahyo mengatakan, selain memindai lokasi, alat itu digunakan untuk memindai bangkai kendaraan yang terlibat kecelakaan, di antaranya bus PO HS Transport dan tujuh mobil lain. “Sehingga kita tahu dampak kecelakaan terhadap kerusakan kendaraan.”
M. SIDIK PERMANA
Video Terkait: Batal Menikah, Kecelakaan Gadog Puncak Merenggut Nyawa Diana