TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menolak jika tim transisi bentukan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno memasukkan program kerja mereka saat pembahasan APBD-Perubahan 2017.
"Enggak bisa, kalau APBD-P itu masih punya kami," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Selasa, 2 Mei 2017.
Ahok menyarankan agar tim transisi Anies-Sandi memasukkan program-program mereka di saat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk anggaran 2018.
Baca: Usai Pilkada DKI, Anies dan Ahok Bertemu Membahas Transisi
Ahok beralasan saat ini tengah fokus menuntaskan program kerja sebagai gubernur hingga Oktober mendatang.
Namun Ahok tak mempersoalkan jika tim transisi Anies-Sandi memberi saran kepadanya. Dia mengatakan proses transisi tidak bisa memasukkan program-progran Anies-Sandi. Karena dikhawatirkan akan berseberangan dengan program Ahok.
"Untuk APBD-Perubahan kasih masukan boleh, tapi bukan berarti ubah semua, kamu (Anies-Sandi) belum gubernur kok," ucap dia. Ahok tak mempermasalahkan jika program Anies-Sandi sama dengannya. Namun jika berbeda, tak bisa memasukkan ke dalam rencana kerja Ahok.
Ahok mencontohkan, saat ini pihaknya sedang fokus menyelesaikan transportasi massal LRT. Proyek itu dikerjakan oleh BUMD Jakpro. Kata dia, jika Anies-Sandi ngotot akan menyerahkan ke pengembang lain, maka Ahok tak akan memperkenankan itu.
Baca: Tim Transisi Anies-Sandi Baru Bekerja Setelah 5 Mei 2017
Karena itu Ahok tak akan memasukkan sepenuhnya program-program Anies ke dalam rencana kerjanya hingga akhir tahun. Menurut dia, APBD telah disusun sedemikian rupa. Dia hanya memperbolehkan Anies mengubah APBD saat ia sudah lengser.
Sebelumnya tim transisi Anies-Sandi mewacanakan bakal memasukkan progran kerja mereka ke APBD Perubahan. Hal ini untuk mempecepat kerja Anies saat memimpin Jakarta nantinya. Salah satu program mereka yakni DP rumah nol persen dan sejumlah program lain.
AVIT HIDAYAT