TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan tiga infrastruktur baru yang digelar bersamaan di sepanjang koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek disinyalir bakal menambah kepadatan kendaraan dan kemacetan arus lalu lintas di sepanjang ruas jalan.
Tiga proyek itu adalah Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, kereta api ringan (LRT) Cawang-Bekasi, dan kereta api cepat Jakarta-Bandung, yang nantinya diharapkan dapat mengurai kemacetan sebagai masalah menahun di Ibu Kota. "Kondisi existing tanpa proyek saja sudah padat karena dipakai lalu lintas pulang-pergi kerja," kata General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Kristianto di Kantor pusat Jasa Marga, Kamis, 4 Mei 2017.
Baca: Tol JORR dan Cikampek Macet, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya
Kristianto menuturkan, rasio perbandingan antara volume kendaraan dan kapasitas jalan telah mencapai angka 1,3 di beberapa titik di jalan tol Jakarta-Cikampek, terutama rute Cikunir-Cikarang Barat. Artinya, volume kendaraan yang melintas sudah melampaui kapasitas jalanan. "Sekarang masih bisa tertampung karena bahu jalan digunakan juga," ujar Kristianto.
Kini, ketiga proyek masih dalam tahap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pendahuluan. Apabila proyek berjalan ke tahap utama, kata Kristianto, dikhawatirkan ruas jalan itu akan semakin tersendat. “Apalagi di titik pertemuan ketiga proyek ada tiga proyek di Simpang Susun Cikunir.
Karena itu, ujar Kristianto, Jasa Marga dan semua stakeholder yang berkepentingan mengupayakan beberapa hal agar kemacetan ini tidak semakin parah. Di antaranya, ujar Kristianto, mensinergikan proyek-proyek itu sehingga nantinya pertemuan ketiganya tidak berlangsung secara frontal dan memperparah kemacetan di titik pertemuan. Selain itu, menjamin cepatnya penanganan atas gangguan yang terjadi di jalan tol.
Kepolisian juga ikut dilibatkan untuk menjamin kelancaran ruas jalan tersebut. "Prinsip kami adalah roda tetap berputar meskipun agak lambat, yang penting tidak sampai berhenti," kata Kristianto.
Jasa Marga mengimbau agar warga melalui jalan-jalan arteri sehingga kepadatan di jalan tol dapat terurai. Masyarakat, kata Kristianto, dapat memantau kepadatan jalan tol melalui aplikasi yang dikeluarkan Jasa Marga atau lewat media sosial Jasa Marga. Dengan demikian, mereka dapat menghindari jalan yang tampak terlampau padat.
Baca juga: Puncak Arus Balik Libur Panjang, Tol Cikampek Mulai Padat
Sedangkan untuk mengantisipasi kemacetan saat Lebaran, kata Kristianto, semua proyek diharuskan berhenti bekerja 20 hari sebelum Lebaran. Tiga proyek infrastruktur tersebut direncanakan rampung pada 2019.
CAESAR AKBAR | ALI ANWAR