TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, terbakar pada Kamis dinihari, 4 Mei 2017. Kebakaran itu mengakibatkan seorang warga meninggal.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, kebakaran terjadi di kawasan perumahan. Rumah dua lantai milik Liwang alias Asun terbakar pukul 02.20. "Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik," tulis BPBD di akun Twitternya pada Kamis pagi.
BPBD menyebutkan rumah itu dihuni empat orang. Saat kejadian, tiga orang berhasil menyelamatkan diri. Namun seorang asisten rumah tangga bernama Turimah, 40 tahun, terjebak di rumah yang terbakar itu. Turimah adalah warga Purbalingga yang bekerja di rumah Liwang.
BPBD DKI Jakarta dan Dinas Pemadam Kebakaran mengirimkan 6 unit mobil pemadam dan 18 petugas untuk memadamkan api. Api baru bisa dipadamkan satu jam kemudian.
Kebakaran pertama kali diketahui saksi Atmi, 44 tahun, asisten rumah tangga di kompleks PIK. Dia awalnya mendengar suara teriakan kebakaran. "Dia kemudian memanggil sekuriti dan melapor ke polisi," kata Kepala Humas Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Sungkono saat dikonfirmasi.
Polisi sempat melakukan penyelamatan terhadap penghuni rumah. Dua orang berhasil diselamatkan polisi. Namun Turimah tak bisa diselamatkan karena kondisi api yang besar melahap lantai dasar rumah.
Saat ini, kepolisian masih menyelidiki kasus kebakaran ini. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian dan menggelar visum atas jenazah Turimah. Termasuk memeriksa sejumlah saksi.
BPBD DKI Jakarta memperkirakan kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp 150 juta. Mereka telah berkoordinasi dengan SKPD terkait melalui Pusat Data Informasi Kebencanaan.
Beberapa jam kemudian, kebakaran juga terjadi di sebuah restoran yang berada di Blok M Square, Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kebakaran itu melahap restoran ketika subuh. Tidak ada korban jiwa atas insiden kebakaran tersebut.
Dinas pemadam kebakaran terdekat mengirimkan 8 unit mobil pemadam. Satu jam kemudian, api bisa dikendalikan. Kerugian masih belum dihitung.
AVIT HIDAYAT